Mohon tunggu...
Widya Ayu Puja Stuty
Widya Ayu Puja Stuty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi prodi Pendidikan Biologi UIN Walisongo Semarang

Bismillah ✨ semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dunia Tempatnya Lelah

30 November 2022   08:30 Diperbarui: 30 November 2022   08:31 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam QS.Adz-Dzariyat ayat 56 , sudah dijelaskan bahwa  tujuan diciptakannya manusia didunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Banyak amalan-amalan yang bisa kita kerjakan baik itu wajib maupun sunnah . Mulai dari hal sederhana sekalipun sudah bernilai ibadah. Maka lakukanlah kebaikan kebaikan sekecil apapun karena kita tidak pernah tau kebaikan mana yang akan memasukkan kita ke syurga nya Allah.
Dunia memang tempatnya lelah,tempatnya capek. Dunia merupakan tempatnya kita untuk melakukan amalan sholeh,tempatnya mencari dan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk di akhirat nanti. Sholat,puasa,ngaji,menuntut ilmu,bekerja dan lain-lain semua dikerjakan didunia. Namun,semua lelah itu akan hilang ketika sudah berada di akhirat. Semua yang terjadi sudah diatur oleh Allah sesuai Qada' dan Qadar-Nya.  Setiap insan didunia pasti tidak lepas dari ujian atau cobaan Allah. Allah memberikan cobaan kepada hambanya untuk mengukur seberapa jauh keimannya, maka jika ada seorang hamba yang diberi banyak cobaan dalam hidupnya bukan berarti suatu musibah melainkan suatu cara Allah untuk meningkatkan derajat seorang hamba. Disamping itu,pada dasarnya Allah memberikan banyak kenikmatan kepada manusia namun, entah disadari atau tidak banyak kelalaian yang telah diperbuat.


Selama saya hidup didunia ini banyak hal yang telah saya alami. Allah telah memberi banyak kejutan yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Maa syaa Allah . tugas manusia adalah berikhtiar dan berdoa untuk akhirnya pasrahkan kepada Allah ,kembalikan,serahkan semua kepada-Nya dan yakinlah apapun bisa terjadi, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, semua sudah diatur dan menjadi ketentuan Allah . Cobaan,ujian yang Allah berikan untuk diri saya saya mencoba untuk tetap tenang dan sabar. Mungkin terasa berat hingga kadang saya merasa tidak sanggup untuk menahannya, namun hal itu dipatahkan dengan kalimat "Allah tidak akan menguji seorang hamba melebihi batas kemampuannya". Oleh karenanya saya harus tetap bersabar dan yakin pasti ada jalan keluar disetiap ujiannya. Dengan begitu, saya sadar bahwa saya harus lebih mendekatkan diri kepada Allah swt dengan banyak melakukan amalan-amalan seperti Sholat (ikhtiar tepat waktu tanpa menunda-nunda sholat),dzikir dan doa, sedekah seikhlasnya,puasa sunnah (ikhtiar untuk konsisten), membantu sesama yang membutuhkan ,dan hal-hal lain yang bisa saya lakukan, insyaallah. Jika amalan-amalan tersebut dilakukann dengan niat dan keikhlasan hati maka akan terasa ringan dan membuat keadaan diri terasa damai,aman dalam lindungan-Nya.

Satu hal yang mungkin membuat saya merasa jauh lebih baik adalah ketika melaksanakan sholat Tahajud disepertiga malam dilanjutkan dengan sholat hajat,istiqarah,dan witir kemudian dzikir dan doa. Diwaktu-waktu ini menurut saya adalah waktu yang begitu tenang untuk bisa berinteraksi dengan Allah. Dimana saya bisa mengungkapkan curahan hati,bercerita tentang segala hal,meluapkan semua kegundahan dalam hati saya kepada Allah. Waktu dimana saya bisa lebih muhasabah diri, mengingat semua perbuatan yang telah saya lakukan. Waktu dimana saya bisa menangis sepuas mungkin tanpa diketahui orang lain. Hingga setelahnya saya merasa lebih baik,tenang dan damai dihati. Maa syaa Allah. Segala sesuatu yang terjadi sudah menjadi kehendak Allah,sudah diatur oleh-Nya, tugas kita hanya ikhtiar,doa kemudian pasrahkan kepada-Nya. Selama ada Allah dalam hati, selama melibatkan Allah dalam setiap langkah,mengingat Allah, insyaallah Allah permudah, dan Allah kuatkan untuk setiap permasalahan dalam hidup.  


Saya menyadari bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki. Saya merasa bahwa diri ini masih jauh dengan Allah. Nikmat Allah yang begitu banyak diberikan kepada saya,nikmat sehat,nikmat sempat dan lain-lain hingga sampai detik ini saya masih diberi nikmat untuk menghirup udara sehingga bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Namun,saya menyadari banyak kelalaian yang saya perbuat. Oleh karenanya saya berikhtiar untuk bisa melakukan amalan-amalan setiap harinya, semaksimal yang saya bisa. Melakukan kebaikan-kebaikan dari yang paling sederhana,amalan wajib dan sunnah meskipun disamping itu banyak kekhilafan yang saya perbuat.  Padatnya aktivitas saya dalam kesehariannya membuat saya termotivasi saya untuk terus berikhtiar agar tidak jauh dari Allah, jangan sampai kesibukan dunia membuat lupa kepada Allah,karena semua pemberian dari Allah, tetap memprioritaskan akhirat daripada dunia.  Diterima atau tidak amal yang dilakukan semua kembali kepada Allah, pasrahkan semuanya kepada Allah. Bismillah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun