Mohon tunggu...
Widi Jatmiko
Widi Jatmiko Mohon Tunggu... -

gemar tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Terkait Kecepatan, Moda Transportasi Pesawat Bukan Pilihan Utama untuk Jarak Berikut

2 September 2017   15:24 Diperbarui: 3 September 2017   09:37 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Speed Boat sandar di Dermaga Apung Gili Trawangan (Dok. Pribadi)

Tak lama berselang, aku sudah berada di depan counter bagasi untuk pemberian boarding pass dan penimbangan tas travel di bagasi. Setelah mendapatkan boarding pass tersebut, lalu aku menuju ke Gate 5 dan 6. Cukup lama waktu nunggu keberangkatan pesawat. Kurang 50 menit sebelum keberangkatan, aku  melihat monitor yang di pasang di antara Gate 5 dan 6. Ternyata, aku masuk di Gate 5. 

Segera menuju ke Gate 5 sambil berdiri. Tepat 30 menit sebelum keberangkatkan, dilakukan boarding. Salah seorang Petugas dari maskapai yang mengarahkan penumpang untuk segera melakukan boarding. Semua penumpang diarahkan menuju ke pesawat lewat tangga bawah. setelah mendekati pesawat,  semua penumpang diarahkan, untuk penumpang nomor di bawah 20 lewat pintu depan, untuk nomor di atas 20 lewat pintu belakang. Aku yang mendapatkan tiket nomor 20C, praktis lewat di depan. Setelah mengurut nomor bangku di atas kabin, aku langsung duduk. Setelah melihat nomor 20C. Selang beberapa menit, ada seorang penumpang, dilihat dari dialeknya berasal dari Spanyol, yang mengatakan padaku,

"Sorry, It's me. Number twenty one." Dengan gestur menunjuk bangku yang aku duduki ini adalah nomor bangkunya.

Aku jawab dengan nada heran, "Hah...."

Si turis wisman tersebut mengulang kalimat sebelumnya, "Sorry, It's me. Number twenty one."

Kemudian aku jawab sekenanya, "I'm twenty.." dengan ku tunjukkan nomor bangku yang tertera di atas kabin dengan kode 20CBA.

Kemudian si penumpang tersebut menegaskan kembali, "Sorry, It's me..".

Waduh, aku salah melihat tulisan yang agak nyerong dengan bangku yang aku duduki, batinku. Seketika itu mengatakan, "Oh, Sorry..sorry..sorry.. I'm wrong.." tanpa basa-basi aku langsung maju ke depan. Aku berada di depannya sesuai nomor bangku yang tertera boarding pass. Nomor 20C.

Sesaat menjelang take-off pada pukul 16.40, yang artinya kurang 5 menit lagi, aku mematikan smartphone-ku. Namun, apa yang terjadi. Ku lihat sebelah kanan di jendela pesawat begitu banyaknya pesawat yang melakukan take-off. "Wah, berarti kita pasti masih menungggu antrean ini." batinku. Ternyata, memang benar. Pesawat yang aku tumpangi menunggu waktu take-off meskipun sudah batas waktu yang sudah seharusnya, yakni pukul 16.45. Ya sudah, menunggu saja. mau bagaimana lagi. Ikuti saja. yang penting sampai ke bandara tujuan, di Bandara Internasional Lombok Praya.

Waktu tempuh hanya 25 menit dengan  maskapai ini. Kemudian aku segera menuju ke ruang bagasi untuk mengambi tasku. Cukup lama menunggu, akhirnya tasku terlihat juga. Secepatnya aku mengambilnya untuk langsung menuju ke salah satu hotel tempat pelatihanku berlangsung. Sekadar info saja, pelatihan ini berlangsung selama 5 hari, dengan materi yang cukup padat perharinya.

Pada saat malam menjelang berakhirnya penutupan pelatihan, aku bersama kedua rekan kerjaku dihubungi oleh pihak panitia. Katanya, untul tiket penerbangan pada tanggal 31 Agustus 2017 habis. Untuk itu, pihak panitia memberikan 3 opsi untuk "Duty Trip" kepulangan peserta pelatihan, antara lain: (1) penerbangan hanya dapat dianggaran pada tanggal 1 September 2017, dengan konsekuensi tidak ada akomodasi tambahan --maksudnya menginap di hotel selama 1 malam tidak dianggarkan-, (2) kapal Ferry dengan rute Pelabuhan Lembar-Pelabuhan Padangbai, (3) memilih speed boat dengan rute Senggigi-Lombok ke Pelabuhan Serangan-Bali atau rute Senggigi ke Pelabuan Benoa-Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun