Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"Deadline", Once Upon A Time

19 Januari 2020   00:14 Diperbarui: 19 Januari 2020   00:28 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebagian besar etimolog setuju bahwa kata 'deadline' pertama kali digunakan pada masa Perang Saudara di Amerika  tahun 1861-1865. Menurut penulis Christine Ammer, 'deadline' dibuat di kamp penjara Andersonville, GA, dan pertama kali muncul secara tertulis dalam laporan Inspektur Jenderal Konfederasi, Kolonel D.T. Chandler, pada tanggal 5 July, 1864 menggambarkan kondisi yang mengenaskan pada saat itu.

"Para tawanan perang Federal terkurung di dalam benteng setinggi 15 kaki, dengan kayu pinus yang kasar, berdiameter sekitar 8 inci, tertanam di dalam tanah sekitar 5 kaki, termasuk perluasan baru-baru ini, seluas 540 x 260 yard memagari sekeliling bagian dalam benteng, dan sekitar 20 kaki dari situ, merupakan 'deadline (batas mati)' di mana para tahanan tidak diizinkan lewat. . .. [karena sebagian besar] saat ini tidak layak untuk di tempati ...... [ini] memberikan kurang dari 6 kaki persegi untuk setiap tahanan. . ."

David A Kelly Jr. seorang professor di Naval War College, menunjuk pada penulisan yang lebih awal dari istilah tersebut dalam laporan inspeksi Andersonville dari Kapten Konfederasi Walter Bowie pada tanggal 10 Mei 1864:

"Di bagian dalam benteng dan dua puluh kaki dari sana ada 'deadline (batas mati)' yang ditetapkan, di mana tidak ada tahanan yang  diizinkan pergi, siang atau malam, hukumannya adalah ditembak"

Kelly melanjutkan dengan berpendapat bahwa istilah itu kemungkinan lebih universal dan digunakan di banyak penjara, seperti yang dimasukkan dalam laporan resmi mengenai beberapa kamp, termasuk penjara Union di Rock Island, Illinois.

"Ketika saya pertama kali melihatnya, dia berbaring tepat di ujung gudang batu bara. Lalu saya pergi ke ujung paling jauh terus berbalik dan kehilangan dia, saat saya melihat ke belakang terlihat dia menyelinap melewati parit; kemudian, saya pastikan cukup dekat dengan lelaki itu, saya lepas sepatu dan saya merayap menuju ke arahnya, lalu melangkah ke atas pagar dan menembakinya, ketika dia sedang menggaruk-garuk bawah pagar. . . . Jauh di ujung Barrack No. 13, cukup dekat dengan parit dan dekat dengan 'deadline (batas mati)'"

Kamus Etimologi Online setuju bahwa istilah tersebut muncul selama Perang Saudara Amerika, mengutip Laporan Sekretaris Perang 31 Oktober 1865 yang diperkenalkan dalam Pengadilan Henry Wirz (penjaga penjara di Andersonville):

"Dan dia, kata Wirz, masih dengan keji mengejar tujuan jahatnya, membangun dan menetapkan ketentuan di dalam sel yang berisi para tahanan suatu "deadline (batas mati)" yang menjadi batas di sekitar bagian dalam benteng atau tembok yang mengelilingi penjara, sekitar dua puluh kaki dari dalam benteng itu; dan dengan demikian ditetapkanlah 'deadline (batas mati)' itu, yang di banyak tempat merupakan batas imajiner, sedang di tempat lainnya ditandai dengan tidak aman dan bergesernya [papan yang dipaku] di atas pancang atau tiang-tiang kecil dan tidak kuat, dia, kata Wirz, menginstruksikan penjaga penjara yang ditempatkan di sekitar bagian atas benteng itu untuk menembak dan membunuh tahanan tersebut di atas yang mungkin menyentuh, jatuh, melewati atau di bawah [atau] melintasi "deadline (batas mati)" tersebut. . ."

'Deadline' Dalam Pengaturan Lainnya
Komentator David Merline telah menulis bahwa, "pada awal abad ke-19, kata itu digunakan untuk menggambarkan garis pada mesin cetak, melewati garis itu teks tidak akan dicetak dengan benar," dan Chip Hutcheson setuju, mencatat bahwa:

Variasi lain, yang menggunakan 'dead-line' ditulis dgn tanda penghubung, digunakan oleh mesin cetak - bukan untuk merujuk pada waktu untuk dicetak, tetapi untuk menggambarkan bagaimana surat kabar/pers harusnya dikonfigurasi. Sangat umum untuk membicarakan tentang ketikan tidak keluar dari 'dead-line' pada percetakan.

Tentu saja pada awal 1900-an, kata itu digunakan untuk menggambarkan setiap baris yang tidak boleh dilintasi, bukan hanya di mana pelaku akan ditembak. Dalam cerpen 1909, The Enchanted Profile, O. Henry menggunakannya dalam konteks kepantasan sosial:

"Dia memiliki hati yang baik dan sifat yang baik; dan bahkan seorang drummer whitelead atau importir 'fur' tidak pernah berani melewati 'deadline (batas)' tingkah laku yang baik di hadapannya".

Tak lama kemudian, pada 1920, "deadline" digunakan sebagai sinonim untuk "batas waktu," terutama terkait dengan jargon surat kabar. Ada penjelasan umum yang kurang jelas dan tidak memuaskan, tentang bagaimana hal ini terjadi:

"Akan tetapi bisnis surat kabar yang membuat "dead line" lebih dari sekadar keingintahuan historis. Untuk memiliki berita terbaru agar koran dapat dicetak dan didistribusikan tepat waktu, maka diperlukan batas waktu (dead line) yang ketat bagi mereka yang menulisnya ... "

Sumber : Website Todayifoundout.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun