Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Begadang, Jangan Begadang!

3 Agustus 2019   05:42 Diperbarui: 3 Agustus 2019   07:28 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.parenttoolkit.com

Mungkin tidak semua Kompasianers di sini menyukai Rhoma Irama atau lagu Dangdut. Saya tidak bermaksud memaksa Kompasianers untuk menyukainya. Tapi cobalah simak lirik lagu ini. Banyak hikmah yang bisa kita petik disini.

"Begadang jangan begadang.. kalau tiada artinya ..
Begadang boleh saja.. kalau ada perlunya ..
Kalau terlalu banyak begadang
Muka pucat karena darah berkurang
Kalau sering kena angin malam
Segala penyakit akan mudah datang
Darilah itu sayangi badan
Jangan begadang setiap malam"

Banyak orang dewasa tidak mendapatkan cukup tidur secara teratur. Begadang bisa jadi karena tuntutan pekerjaan, masalah keluarga atau memang punya masalah dengan tidur.

Penderita diabetes bahkan lebih cenderung kurang mendapatkan tidur yang berkualitas baik karena kadar gula darah yang tinggi atau rendah dapat mengganggu tidur malam yang nyenyak. Disamping lebih besar kemungkinan bagi para penderita diabetes untuk mengalami gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah (restless legs) dan sleep apnea (berhenti bernafas saat tidur).

Sampai di paragraf ini, jika Kompasianers meneruskan membaca artikel ini sambil menguap, itu tandanya kalian belum mendapatkan tidur cukup. Jadi hentikan membaca artikel ini dan tidurlah. Sumpah! Saya tidak akan tersinggung atau marah. Tapi jika tidak, silahkan lanjutkan membaca artikel ini, semoga dapat membantu  meningkatkan rutinitas tidur secara keseluruhan sehingga bagi Kompasianers yang mempunyai diabetes dapat mengaturnya lebih baik.

Manfaat Tidur Nyenyak Untuk Kesehatan Secara Umum
Jika kita tidak dapat tidur nyenyak, janganlah cuma menggelengkan kepala dan kemudian menerima kantuk sebagai takdir di keesokan harinya. Kita benar-benar membutuhkan tidur itu! Karena tidur akan memengaruhi kinerja, jika  tidak cukup tidur, kita akan sulit untuk berkonsentrasi dan membuat keputusan yang baik.

Tidur juga memengaruhi suasana hati, apabila kita menghabiskan delapan jam penuh di tempat tidur hanya untuk membolak balikan badan yang dapat membuat kesal atau mungkin dapat mengakibatkan kita mengalami depresi karenanya.

Tidur dan Diabetes
Bagi para penderita diabetes, tidur nyenyak akan membantu mengatur diabetes kita dengan lebih baik. Tubuh kita cenderung memproses glukosa lebih lambat ketika tidak mendapatkan jumlah tidur yang cukup. Penelitian juga menunjukkan apabila kita dapat mengatur gangguan tidur seperti sleep apnea ( berhenti bernafas saat tidur), maka akan membantu meningkatkan kontrol glukosa dan bahkan dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Mendapatkan  tidur cukup juga dapat membantu mencegah kenaikan berat badan yang dapat mempengaruhi diabetes.

Sindrom kaki gelisah (restless legs) juga umum di antara beberapa penderita diabetes. Karena secara drastis dapat mengurangi kualitas tidur, jadi ada baiknya berkonsultasi dengan dokter tentang bagaimana cara mengatasinya. Dokter mungkin merekomendasikan obat yang dapat digunakan untuk mengobati masalah kontrol gerakan yang juga bisa jadi merupakan gejala dari penyakit Parkinson.

Bagaimana Penderita Diabetes Dapat Tidur Lebih Baik
Pertama, singkirkanlah faktor-faktor rumit yang mungkin perlu diatasi. Konsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah kita mengidap berbagai jenis masalah susah tidur seperti insomnia, sleep apnea sentral, atau apnea obstruktif, yang mungkin memerlukan beberapa jenis perawatan.

Misalnya, jika kita menderita sleep apnea obstruktif, dokter mungkin menyarankan untuk mencoba menurunkan berat badan, karena kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan kondisi ini, atau mencoba terapi tekanan udara (CPAP - Continuous  Positive Airway Pressure)

Bahkan seandainya tidak menderita salah satu dari kondisi medis tersebut diatas sekalipun, kita masih bisa menarik manfaat dari peningkatan kualitas tidur yang juga dapat membantu dalam memanage diabetes. Tidak mendapatkan tidur yang di butuhkan dan merasa lelah sebagai akibatnya, kita akan lebih sulit termotivasi untuk menjaga diri sendiri, karena tidak memiliki energi atau keinginan untuk berolahraga, menyiapkan makanan sehat, atau memantau kadar gula darah dengan cermat.

Kedua, pertimbangkan untuk melakukan beberapa strategi di bawah ini :

1. Buatlah buku harian tidur. Catat kapan kita tidur dan terbangun selama beberapa minggu untuk melihat dan mendeteksi pola tidur kita. Perlihatkan buku harian itu kepada dokter.

2. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. National Sleep Foundation di Amerika Serikat menyarankan untuk membuat kamar tidur yang sejuk dan nyaman hingga dapat mendorong kita untuk tidur, dan disiplinlah pada rutinitas kapan harus tidur dan bangun di pagi hari. Cahaya biru dari layar perangkat elektronik dapat menstimulasi otak dan menyulitkan kita untuk tidur nyeyak, jadi tinggalkan laptop dan smartphone di ruangan lain pada malam hari

3. Lakukanlah ritual pengantar tidur yang menenangkan. Meditasi, yoga, mendengarkan musik yang tenang, atau bahkan menghabiskan waktu beberapa menit dengan tenang pun dapat membantu kita rileks juga menstimulasi tubuh dan otak untuk tidur.

4. Pertimbangkanlah terapi. Terapi sleep anea kognitif (CBT) telah terbukti membantu beberapa penderita insomnia meskipun kadang dokter menyarankan menggabungkan terapi ini dengan obat untuk membantu kita tidur.
Tanyakan kepada dokter tentang pengobatan. Kita harus memastikan obat itu tidak berinteraksi dengan obat lain yang sedang kita konsumsi.atau membuat kita merasa pusing atau lesu pada hari berikutnya.

Jadi jangan pernah meremehkan pentingnya tidur atau pasrah diri jika tidak mendapatkan tidur yang kita butuhkan. Konsultasikan dengan dokter, apabila khawatir bahwa kita mungkin tidak mendapatkan cukup tidur yang berkualitas dan untuk menentukan strategi apa kiranya yang paling tepat bagi kita


Sumber : Health Grades

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun