Mohon tunggu...
Widiyanto kusnandar
Widiyanto kusnandar Mohon Tunggu... Lainnya - manusia

manusia yang memanusiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa yang Menemukan Titik Berhenti

8 Desember 2021   10:25 Diperbarui: 8 Desember 2021   10:40 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambr: Nederland 

                UAS pun sudah berlalu. Hari yang dinantikan dengan jawaban atas pertanyaan sebuah rasa yang tak pernah hilang. Semenjak hari itu, lina dan sutrisna tidak pernah komunikasian lewat WA. Namun ketika bertemu lina dan sutrisna selalu bertegur sapa. alasanya bagi lina untuk fokus terhadap UASnya. Setelah ini sutrisna sudah berjanji untuk bertemu di kafe samping kampus. Kemudian mereka saling pandang satu sama lain. keudanya sama-sama memesan minuan green tea late. agar tidak terhat canggung. Sutrisna mencoba untuk mencairkan suasana.

"gimana tadi UAS ya lin?" celetus sutris na sambil mengambil minumannya.

"alhamdullilah lancar dong hehe, btw kamu gimna ?" lina kembali bertanya

" alhamdulliha lancar, meski ngasal jawabnya haha" celetuk sutrisna

Keduanya saling tertawa. Namun hanya beberapa saat, hening kembali. Mereka dua saling pandang. Mungkin ini waktu yang tepat untuk mempertanyakan sebuah rasa yang masih belum berhenti untuk menyukainya.

"untuk perasaan yang aku sampaikan, sudah ada jawabannya lin" celetus sutrisna dengan nada yang berharap akan jawaban dari lina

"hmm gimna yah aku ngomongnya triss, sebelumnya aku minta maaf ke kamu. Udah baik banget ke aku. Aku juga tidak tahu kalo memendam perasaan kepada aku. Namun hatiku masih belum memilih kamu. Cinta itu aneh namun kita tidak boleh memaksanya" lina menjawab dengan apa adanya dengan raut muka yang serius. Sambil memegang tangan sutrisna

"aku juga minta maaf ya lin. Karena perasaan aku tidak bisa terbendung. Namun kini aku merasa lega, karena kamu telah menjawab sebuah rasa yang aku nantikan. Meskipun ada rasa kecewa didalamnya. Aku menerima itu asal kamu bahagia dengan pilihanmu" celetus sutrisna dengan memberikan wajah senyum kepada lina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun