Mohon tunggu...
Widiyanto kusnandar
Widiyanto kusnandar Mohon Tunggu... Lainnya - manusia

manusia yang memanusiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa yang Menemukan Titik Berhenti

8 Desember 2021   10:25 Diperbarui: 8 Desember 2021   10:40 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambr: Nederland 

                Lima bulan berlalu sejak hari itu. Sutrisna dan lina semakin dekat. namun mereka enggan untuk menjalin suatu hubungan. Di kafe sebelah kampusnya. Sutrisna sedang menunggu lina. sutrisna hari ini memang tidak kuliah. Karena telat masuk kelas. Ssetelah lama menunggu akhirnya wanita yang sutrisna tunggu datang. Dengan wajah yang cemberut. Seakan ada yang salah dengan wanita itu pada hari ini.

"wajahmu cemberut kenapa na ?" sutrisna bertanya karena terlihat jelas raut mukanya sedang cemberut

"enggak" dengan jutek lina menjawab.

Sutrisna heran. Biasanya kalo wanita jawab jutek dan wajah yang sedang cemberut. Ada sesuatu yang disembunyikan. Namun sutrisna mencoba menebak-nebak apa yang menjadi lina itu menjadi seperti itu. Akhirnya pada sebuah kesimpulan bahwa lina tidak senang sutrisna berbolos kuliah.

"oh iya lin, maaf banget kamu mungkin pasang muka cemberut seperti itu karena aku ngga kuliah yah" dengan memasang muka bersalah sutrisna.

"akhirnya sadar juga" lekas lina menjawabnya dengan wajah masih cemberut

"aku minta maaf ya, aku tadi bangun kesiangan. Lupa masang alarm" sutrisna memberikan alasan untuk bisa mentolerin lian.

"udah berapa kali beralasan seperti itu tris" wajah cemberutnya menjadi wajah mode marah timbul.

"ya udah ini menjadi terakhir aku tidak masuk kuliah karena telat" Sutrisna dengan rasa bersalahnya mencoba menenangkan lina. dengan mencoba menarik tangan dan memegangnya.

"okeh" dengan senyum tipis yang lina pancarkan.

                Senyum tipis yang diperoleh hari itu adalah anugrah tuhan yang diberikan. membuat dunia menjadi mekar dan cerah memberikan keindahan dalam kehidupannya. setelah memesan minuman dan makan di kafe tersebut. mereka berdua lekas pergi jalan-jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun