Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humor Artikel Utama

Gerbong Kereta Api Khusus Merokok, Sebuah Ide yang Sangat Apa?

20 Agustus 2025   21:37 Diperbarui: 21 Agustus 2025   15:44 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta api melintas (foto: widikurniawan)

Semula, saya berniat mengawali artikel ini dengan tertawa "hahahahahahahaha" sepanjang minimal dua paragraf. Tapi saya urungkan niat menyenangkan itu. 

Ya, awalnya memang saya sempat tergelitik dengan sebuah ide out of the box dari seorang anggota DPR yang mengusulkan agar PT KAI menyediakan gerbong khusus bagi penumpang perokok di rangkaian kereta api jarak jauh. 

Beliau menganggap perjalanan naik kereta api jarak jauh yang lama dan berjam-jam sangat membosankan dan itulah mengapa dibutuhkan gerbong atau kereta khusus bagi kalangan perokok. Smoking area di dalam kereta api, kira-kira begitu.

Ya semacam kafe berjalan lah. Boleh duduk santuy, nyeruput kopi sambil ngerokok. 

Bayangan saya sih, mencoba menerjemahkan ide beliau, maka di area kereta makan yang saat ini sudah ada, bakal diperbolehkan merokok. 

Hmmm, bagaimana Saudara-saudara? Idenya pasti memantik gejolak daya pikir Anda sebagai anggota masyarakat, khususnya pengguna kereta api. 

Kalau perlu, di gerbong khusus merokok ini ada semacam cerobong asap gede yang mengarah ke udara luar. Jadi nantinya asap para perokok bakal ngebul ke udara. Sungguh kalau bisa direalisasikan maka kereta api bakal kembali ke fitrahnya di masa lampau, karena ada asap mengepul yang mengudara saat berjalan. 

Benar-benar "the real" kereta api.

Atau kalau perlu kereta panoramic itu atap kacanya dilepas saja. Supaya asap rokoknya bisa leluasa mengudara dan tentunya KAI bakal irit biaya AC karena tidak perlu pendingin ruangan di gerbong ini.

Namanya juga ide dan usul, janganlah dihujat dong. Cukup senyum di kulum saja. 

Kalau idenya biasa-biasa saja, ya berarti nggak kreatif. Anggota DPR memang harus mengeluarkan ide kreatif yang syukur-syukur jadi perhatian publik dan jadi bahan diskusi masyarakat luas. 

Nah, ide gerbong khusus merokok ini tentu patut ditampung oleh PT KAI. Entah di mana penampungannya, yang penting ditampung dulu lah Pak. 

Kereta api di Stasiun Gambir (foto: widikurniawan)
Kereta api di Stasiun Gambir (foto: widikurniawan)

Bayangkan, betapa kasihannya bapak-bapak perokok itu jika dalam perjalanan panjang harus menahan diri tidak merokok. Pasti bosan dan dalam hati meronta-ronta ingin menghisap rokok.

Saya sendiri bukan perokok, makanya nggak pernah bisa mikir dan kepikiran ide semacam gerbong kereta khusus penumpang merokok. Saya hanya bisa mencoba berempati dan mencoba menghargai ide brilian itu. 

Bayangkan andai penumpang bapak-bapak ngumpul di satu gerbong, dan saling pinjam korek api. Pasti bakal muncul keakraban baru di kalangan masyarakat, bakal menambah networking alias orang dalam.

Tahu-tahu ada yang kenalan dan curhat soal rumah tangganya. Mungkin nggak boleh merokok di rumah oleh istrinya dan harus rela tidur di teras kalau melanggar. 

Gerbong khusus perokok ini juga berpotensi menambah jumlah penumpang bagi PT KAI. Prediksi saya, ada kalangan bapak-bapak stres yang sengaja beli tiket dan naik kereta ini, misal dari Jakarta ke Semarang, nggak keluar stasiun, dan setelah itu langsung balik lagi. 

Niatnya memang buat bengong merokok sambil menikmati perjalanan saja. Sebuah kegabutan yang bisa tersalurkan dengan adanya kereta khusus merokok. 

Potensi bertambahnya pemasukan juga bisa diraih dari penjualan rokok di atas kereta. Penumpang dilarang membawa rokok dari luar, harus beli di dalam kereta. Tentu harganya dinaikkan berkali lipat dong. 

Misalnya saja, harga sebungkus rokok di warung Madura biasanya 45 ribu rupiah, maka KAI bisa menjualnya jadi 450 ribu rupiah per bungkus. 

Kok hampir sama dengan harga tiketnya? Ya jelas dong, namanya juga usaha. Harus menguntungkan demi kesejahteraan bersama. 

Itu baru harga rokoknya, saya yakin penjualan kopi juga bakal meningkat jika banyak animo penumpang terhadap kereta ini. 

Mau pemasukan lainnya? Bisa dong ditambah sajian musik by request penumpang. Bagi yang ingin diperdengarkan musik atau lagu tertentu bisa pesan di kasir dengan membayar royalti plus harga pelayanan.

Memang, kereta semacam ini kalau direalisasikan bakal menjadi kereta yang bukan diperuntukkan bagi kalangan "mendang-mending". 

Bukan untuk orang yang biasa merokok di teras sambil mikir cicilan. Bukan pula buat orang yang biasa merokok sambil naik motor kreditan dan asapnya bikin orang di belakangnya seolah-olah sedang berada di tempat pembakaran sampah.

Andai terwujud, kereta api dengan gerbong khusus merokok ini tentu bakal menjadi kebanggaan Indonesia. Apalagi idenya lahir di bulan Agustus, masih kental dengan semangat peringatan kemerdekaan. 

Negara lain belum tentu kepikiran ide semacam ini. Mereka berpikirnya terlalu jauh, pergi ke bulan kek, berwisata ke Mars kek.

Sadar nggak sih, pesawat ruang angkasa yang pergi ke langit itu asap tebalnya mengarah ke bumi. Sebaliknya, kalau kita bikin gerbong khusus merokok, kumpulan asap dari gerbong itu akan mengudara ke langit.

Brilian bukan?

------

Referensi: Kompas.com "Minta KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok, Anggota DPR: Solusi Penumpang Bosan"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun