Kok hampir sama dengan harga tiketnya? Ya jelas dong, namanya juga usaha. Harus menguntungkan demi kesejahteraan bersama.Â
Itu baru harga rokoknya, saya yakin penjualan kopi juga bakal meningkat jika banyak animo penumpang terhadap kereta ini.Â
Mau pemasukan lainnya? Bisa dong ditambah sajian musik by request penumpang. Bagi yang ingin diperdengarkan musik atau lagu tertentu bisa pesan di kasir dengan membayar royalti plus harga pelayanan.
Memang, kereta semacam ini kalau direalisasikan bakal menjadi kereta yang bukan diperuntukkan bagi kalangan "mendang-mending".Â
Bukan untuk orang yang biasa merokok di teras sambil mikir cicilan. Bukan pula buat orang yang biasa merokok sambil naik motor kreditan dan asapnya bikin orang di belakangnya seolah-olah sedang berada di tempat pembakaran sampah.
Andai terwujud, kereta api dengan gerbong khusus merokok ini tentu bakal menjadi kebanggaan Indonesia. Apalagi idenya lahir di bulan Agustus, masih kental dengan semangat peringatan kemerdekaan.Â
Negara lain belum tentu kepikiran ide semacam ini. Mereka berpikirnya terlalu jauh, pergi ke bulan kek, berwisata ke Mars kek.
Sadar nggak sih, pesawat ruang angkasa yang pergi ke langit itu asap tebalnya mengarah ke bumi. Sebaliknya, kalau kita bikin gerbong khusus merokok, kumpulan asap dari gerbong itu akan mengudara ke langit.
Brilian bukan?
------
Referensi: Kompas.com "Minta KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok, Anggota DPR: Solusi Penumpang Bosan"