Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Commuter Line Baru Seri CLI-125 dan Kebangkitan Dunia Perkeretaapian Indonesia

3 Juni 2025   21:03 Diperbarui: 4 Juni 2025   14:40 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Commuter Line baru seri CLI-125 (foto: widikurniawan)

Suasana di dalam KRL ekonomi juga diramaikan oleh para pengamen hingga penjual asongan. Dari penjual asesoris murah meriah seperti jepit rambut, peniti hingga sisir rambut, sampai dengan penjual tahu Sumedang yang berjualan dengan kotak beroda.

Benar-benar saat itu termasuk masa kelam bagi dunia perkeretaapian di Indonesia. Hingga hadir era Ignasius Jonan sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) tahun 2009-2014 yang mengawali transformasi dunia kereta api Indonesia, termasuk Commuter Line.

KRL ekonomi non AC dihapus, diikuti dengan penambahan rute lebih banyak serta penggantian sistem pembayaran dari karcis kertas menjadi kartu single trip dan multi trip.

Era transformasi saat itu menjadi pertanda tamatnya era kaum atapers, juga tiada lagi pedagang di atas kereta. Commuter Line yang bertransformasi pun kian menjadi pilihan kaum urban di Jabodetabek.

Namun, dunia perkeretaapian Indonesia kembali mengalami ujian ketika masa pandemi Covid-19. Saya ingat betul bagaimana saat itu penumpang Commuter Line dibatasi, bahkan sempat hanya boleh menggunakan surat keterangan dari kantor untuk bisa naik kereta.

Belum lagi pembatasan sosial membuat kapasitas Commuter Line dikurangi, alhasil antrean mengular jam-jam sibuk menjadi pemandangan sehari-hari di stasiun yang melayani Commuter Line.

Commuter Line setelah era transformasi (foto: widikurniawan)
Commuter Line setelah era transformasi (foto: widikurniawan)

Adalah Didiek Hartantyo yang dipercaya menggawangi PT KAI sejak Mei 2020. Tentu saja saat itu efek pandemi menjadi tantangan tersendiri untuk kembali membangkitkan dunia perkeretaapian Indonesia, termasuk Commuter Line.

Tanpa strategi yang tepat, adaptasi dan transformasi digital, tentu masyarakat tidak akan menikmati layanan kereta api dan Commuter Line seperti sekarang ini. Berbagai unit usaha PT KAI, termasuk KAI Commuter, kereta Bandara Soetta, LRT Jabodebek, hingga kereta cepat Whoosh menjadi bukti nyata kebangkitan dunia perkeretaapian Indonesia yang tak surut dihantam badai.

Saya termasuk orang yang bangga ketika pernah mendapati warga negara asing atau teman dari luar daerah merasa kagum ketika mereka naik Commuter Line atau saat berada di stasiun yang bersih dan nyaman. 

Commuter Line menjadi andalan kaum urban (foto: widikurniawan)
Commuter Line menjadi andalan kaum urban (foto: widikurniawan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun