Dalam konteks pengembangan diri, respon membantu perempuan yang sakit itu termasuk wujud dari self-growth yang tumbuh pada pribadi saya. Jika dulu saya lebih memilih diam dan jadi penonton, kini ketika ada hal-hal semacam itu, yang mengusik kemanusiaan, sebisa mungkin saya percaya diri untuk dapat membantu.
Mungkin hal seperti itu tindakan kecil yang tak berarti di mata banyak orang. Tapi bagi saya, sebenarnya tak semudah itu ketika dilakukan. Termasuk ketika kita membantu korban kecelakaan di jalan, tak semua orang bisa dan sudi melakukannya.
Self-growth telah membantu saya meningkatkan kemampuan, kepekaan, kemanusiaan, dan pemahaman saya tentang dunia dan kehidupan menjadi lebih baik.
Barangkali lebih banyak orang memahami self-growth sebagai pengembangan diri yang lebih berfokus pada pengembangan intelektual seperti peningkatan pengetahuan dan keterampilan kognitif.
Seperti membaca buku, ikut seminar, mengambil kursus dan sebagainya. Kegiatan semacam itu pastinya penting dan bermanfaat, tapi lebih penting lagi bagi saya ketika empati kita atau sisi kemanusiaan dalam diri ini juga turut bertumbuh.
Oleh karena itu, saya lebih suka "membaca" kehidupan nyata ketimbang lebih banyak membaca buku di bulan Ramadan ini. Bagi yang berteman atau follow akun instagram saya @maswidik tentu tahu bahwa memang sering memposting foto atau video human interest seperti di stasiun, jalanan dan sebagainya.
Itulah salah satu hasil saya "membaca" kehidupan di sekeliling saya. Bahkan bulan lalu saya bisa menyusun sebuah ebook yang berisi kisah-kisah penumpang di dalam Commuter Line. Kisah nyata dari fenomena saling berdesakan antarpenumpang, muncul copet, cinta, hingga absurdnya hidup.
Dari merekam dan menulis tentang kehidupan nyata, saya merasa kian berkembang menjadi lebih baik dari semula. Setiap momen yang saya lihat dan pengalaman yang saya alami, sesederhana apapun, dapat kita arahkan menuju hal yang lebih positif dalam hidup.
Momen Ramadan kali ini juga menuntun saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Puasa tentu saja mengajarkan manusia untuk mengendalikan hawa nafsu, melatih kesabaran, dan mendorong untuk lebih banyak peduli terhadap sesama.
Itulah yang semestinya dapat kita praktikkan dalam rangka self-growth. Termasuk menyempatkan diri mengikuti tausiah usai shalat Dhuhur misalnya, membaca Al Quran, atau sejenak mendengarkan kultum usai Subuh atau Isya.
Jika dipadukan dengan "membaca" kehidupan di sekeliling kita, setidaknya banyak hal yang bisa diperoleh untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik dan positif.