Bisa disimpulkan sebaiknya jarak antara makan sahur dan sholat Subuh adalah sekitar 15 sampai dengan 30 menit, atau setara dengan durasi waktu kegiatan membaca 50 ayat.
Jadi bangun 5 menit atau 10 menit sebelum waktu imsak atau bahkan sebelum azan Subuh, justru akan menimbulkan efek yang merugikan alih-alih mengejar keutamaan dan mempraktekkan amalan sunnah.
Bangun tidur dengan terburu-buru bisa menimbulkan efek kepala pusing, dan tentu berakibat negatif bagi kesehatan.
Idealnya, waktu antara 40 menit hingga 1 jam sebelum imsak adalah waktu yang pas untuk persiapan makan sahur. Waktu yang tersedia, selain untuk makan, bisa dimanfaatkan untuk menambah amalan-amalan lainnya, misal berdoa, membaca Al Quran hingga memperbanyak istighfar .
Ketika tiba saat makan sahur pun kita tidak akan terburu-buru sehingga makanan bisa dicerna dengan baik. Maka manajemen waktu yang baik adalah kuncinya. Mengakhirkan waktu sahur, tetapi tidak mengakibatkan cara makan menjadi terburu-buru seperti orang dikejar sesuatu.
Jika direnungkan, sebenarnya banyak manfaat yang bisa kita petik dari mengakhirkan waktu makan sahur. Hal yang utama adalah untuk mempersingkat waktu kita menahan lapar di kala puasa. Makan sahur jam 1 pagi dibandingkan dengan jam 4 pagi tentu beda. Kita akan lebih bisa menahan lapar tatkala makan sahur pada jam 4 pagi dibandingkan jam-jam sebelumnya.
Ujung-ujungnya adalah kebugaran tubuh akan tetap terjaga hingga waktunya berbuka.
Usai makan sahur pun kita tidak ada waktu untuk tergoda kembali tidur karena waktunya sangat dekat dengan azan Subuh. Tentu kita akan memiliki semangat untuk menunaikan sholat Subuh tepat waktu.
Nah, ngomong-ngomong, hari ini kalian sahur pakai menu apa?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI