Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengenang Sepeda Federal dan Tren Bersepeda Era 1990-an

25 Juni 2020   09:08 Diperbarui: 25 Juni 2020   09:11 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah pastilah saya ngos-ngosan di jalan. Bagi anak seumuran saya yang lulus SMP saja belum, medan seperti itu tak bisa dibilang "santai". Capek sih iya. Maka tak heran jika saya tercecer di bagian belakang dan beberapa orang yang saya kenal menyalip saya sambil cengengesan.

Untungnya, sayalah yang justru beruntung bisa tertawa di akhir event karena kebagian doorprize cukup lumayan yaitu sebuah sepeda gunung. Saya pun naik ke panggung dan diberi selamat oleh pejabat setempat dengan tatapan ribuan orang yang berharap bernasib seperti saya.

Sempat kebingungan karena harus membawa dua sepeda pulang ke rumah, akhirnya saya genjot duluan sepeda hadiah tersebut pulang dan setelahnya minta diantarkan teman untuk balik lagi ke alun-alun mengambil sepeda saya yang tertinggal.

---

Entah mengapa pertengahan dekade itu tren bersepeda mulai menurun. Sepeda Federal pun mulai lenyap begitu saja meninggalkan nama besarnya. Puncaknya saat krisis 1998, orang seolah tak memikirkan lagi tren bersepeda.

Situasi yang sebenarnya berbanding terbalik dengan saat sekarang. Dihantam berbagai persoalan dipicu dengan munculnya virus corona, justru membuat orang menemukan gairah untuk kembali bersepeda. Bedanya lagi, sudah pasti tak ada event sepeda santai yang ngumpul-ngumpul dan marak seperti dulu kala.

Menurut saya agak ironis dan menbingungkan tren bersepeda saat ini. Bersepeda tuh nikmatnya kalau ramai banyak orang. Lah ini kita mestinya masih harus menjauhi keramaian dan jaga jarak, ngapain juga ikut-ikutan menyesaki jalanan saat Car Free Day?

Okelah bersepeda untuk pulang pergi ke tempat kerja, daripada naik angkutan umum. Itu yang benar. Tapi jika untuk sekedar tren dan mengisi konten insta story, sepertinya ada yang salah dengan tren saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun