Mohon tunggu...
Nurhawati
Nurhawati Mohon Tunggu... Administrasi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Jejak Klasik Era 90-an, Naga Bonar dan Relevansinya Kini

25 Maret 2024   20:45 Diperbarui: 25 Maret 2024   20:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Nagabonar


Berbicara tentang masa lalu selalu memiliki daya tarik yang kuat terutama saat berada di era tahun 90-an. Era tersebut diwarnai oleh kenangan manis dari masa kecil hingga remaja yang menciptakan momen berharga tidak terhitung jumlahnya. Tidak hanya itu saja pada era tersebut juga terjadi kemajuan teknologi yang signifikan. Hasilnya kini kehidupan sehari-hari mengalami perubahan budaya yang sangat signifikan. Di antara perubahan kehidupan tersebut salah satunya karena karya klasik dalam berbagai bentuk. Salah satu contoh bentuknya seperti musik, acara televisi, sampai film menghadirkan kehidupan melekat sampai kini. Oleh karena itu tidak mengherankan jika era tahun 90-an selalu memicu gelombang nostalgia yang mendalam dan memuaskan di kalangan masyarakat.

Namun salah satu aspek yang paling mencolok dari era tahun 90-an adalah keberadaan berbagai karya film yang ikonik dan dikenang hingga saat ini. Tahun 90-an menjadi zaman keemasan bagi perfilman Indonesia dengan munculnya berbagai film yang menghibur dan mendalam. Film dengan judul seperti Catatan Si Boy, Naga Bonar, Pengkhianatan G30S/PKI, sampai Ada Apa Dengan Cinta? menjadi representasi penting dari kekayaan budaya film Indonesia. Karya film tersebut tidak hanya sukses secara komersial tetapi memberikan dampak dalam membentuk identitas budaya di generasi selanjutnya.

Berbagai karya film yang dihasilkan era tahun 90-an ada satu film yang masih hangat untuk menjadi bahan obrolan. Bahkan menurut penulis salah satu film tersebut dapat dikatakan menarik untuk dibahas lebih mendalam berjudul Naga Bonar. Walaupun jika dilihat waktu perilisan sangatlah lampau berada di tahun 1987 namun tetap relevan sampai saat ini. Latar belakang berupa perjuangan mewanan penjajah berupa Belanda tidak hanya menghibur tetapi mengangkat tema patriotisme, persahabatan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Deddy Mizwar sebagai Naga Bonar berhasil menghidupkan karakter tersebut dengan begitu kuat. Sementara humor dan pesan yang disampaikan dalam film tersebut tetap membuatnya relevan bagi penonton masa kini. Dapat dikatakan bahwa film tersebut tidak hanya menjadi bagian dari sejarah perfilman Indonesia saja.


Hubungan antara tokoh Naga Bonar, Bujang, dan Kirana merupakan inti dari narasi cerita. Dinamika hubungan antar-karakter tersebut tergambar melalui perjalanan dalam perlawanan terhadap Belanda. Awalnya tokoh Naga Bonar dan Bujang digambarkan sebagai sahabat karib yang saling mendukung. Namun ketika Kirana muncul dalam kehidupan Naga Bonar membuat hubungan mereka menjadi rumit. Bujang yang terbunuh di medan perang menambah ketegangan dalam hubungan antar-karakter. Sehingga pada akhirnya menciptakan tokoh tersebut untuk mau tidak mau bersatu dalam tujuan yang sama yaitu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Peran kepemimpinan Naga Bonar dalam perlawanan terhadap Belanda menjadi kunci dalam pengembangan plot. Naga Bonar di awalnya hanya seorang memerankan seorang berstatus pencopet yang kemudian tampil sebagai pemimpin yang memimpin pasukan dalam pertempuran melawan penjajah. Berbagai macam atas keputusan yang diambilnya seperti menetapkan lokasi pertempuran, menunjukkan karisma dan keberaniannya sebagai seorang pemimpin. Dampak dari kepemimpinannya terlihat pada semangat juang pasukannya dan kesuksesan dalam mengalahkan musuh yang ada didepannya.

Meskipun fokus film ini lebih pada tokoh-tokoh laki-laki tetapi peran Kirana memberikan dimensi baru dalam cerita. Kirana tidak hanya menjadi objek cinta Naga Bonar tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam perlawanan terhadap penjajah. Pengaruhnya terlihat dalam semangat Naga Bonar dan pasukannya. Meskipun mewakili minoritas dalam cerita adanya kehadiran Kirana memberikan sentuhan penting dalam menunjukkan bahwa peran perempuan juga memiliki dampak besar dalam perjuangan kemerdekaan. Hasilnya adanya tokoh Kirana akan menambah hubungan antar karakter dapat menciptakan kompleksitas sosial dan politik di masa peran kemerdekaan Indonesia.

Sisi humor juga dihadirkan sebagai sarana untuk mengurangi tegangnya suasana perang dan menyampaikan pesan-pesan serius tentang perjuangan kemerdekaan. Humor dalam film ini terletak pada situasi-situasi lucu yang muncul di tengah-tengah aksi perang. Salah satunya dapat ditampilkan atas kebingungan Naga Bonar dalam membaca peta atau aksi kocak dari karakter-karakter pendukungnya. Meskipun diwarnai dengan elemen komedi tetapi film tersebut tetap berhasil menyampaikan pesan serius didalamnya. Sehingga dapat dikatkaan bahwa adanya sisi humor yang diselipkan tidak mengurangi bobot keseriusan tema yang diangkat.

Pesan patriotisme menjadi salah satu aspek yang kuat dalam film berjudul Naga Bonar. Melalui tokoh utamanya berupa Naga Bonar akan menyampaikan pesan tentang pentingnya mencintai tanah air dan semangat kebangsaan dalam menghadapi penjajahan. Karakter Naga Bonar digambarkan sebagai seorang yang memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Indonesia. Selain itu tokoh utama tersebut juga memiliki semangat yang akan mempengaruhi pasukannya dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pesan patriotisme ini tidak hanya disampaikan melalui dialog-dialog tokoh jika ditonton. Jika dianalisis lebih dalam pesan patriotisme juga terselip pada aksi-aksi heroik yang dilakukan oleh pasukan Naga Bonar dalam pertempuran melawan penjajah Belanda.

Kritik terhadap penjajah juga merupakan tema yang diangkat dalam film ini khususnya melalui karakter Dokter Zulbi. Meskipun pada akhirnya terungkap bahwa tuduhan terhadapnya tidak benar. Namun adanya konflik yang muncul dari dugaan kolaborasi tersebut menunjukkan kompleksitas moral di tengah-tengah perang. Melalui karakter yang ditampilkan pada film tersebut bertujuan untuk mengkritik tindakan-tindakan yang dapat merugikan perjuangan kemerdekaan. Dengan demikian saat menonton film tersebut secara tidak langsung akan diberikan atas refleksi mengenai nilai patriotisme dan perjuangan.

Simbolisme lokasi Parit Buntar dalam film ini menjadi bagian penting dari narasi yang ditampilkan. Pemilihan lokasi tersebut mungkin memiliki makna simbolis yang mendalam. Apalagi jika mengingat lokasi Parit Buntar menjadi lokasi atas pasukan Indonesia berhasil memenangkan pertempuran melawan Belanda. Pemilihan lokasi dapat meinterpretasikan sebagai lambang keberanian dan kekuatan rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajahan. Selain itu jika menganalisis lebih dalam akan menggali makna sejarah dan perjuangan yang terkandung dalam pemilihan lokasi tersebut. Belum lagi analisis lebih lanjut juga mengenai bagaimana simbolisme tersebut memperkuat pesan perlawanan terhadap penjajahan dalam film.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun