Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Fiksi Ramadan] #NggakJadiLebaran

23 Mei 2020   04:00 Diperbarui: 23 Mei 2020   04:36 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengamatan hilal (foto: Kompas.com/Ferganata Indra Riatmoko)

"Hilal telah tampak, umat muslim besok rayakan lebaran."

Sebaris kalimat tersebut telah disiapkan Prayogo untuk segera dicuitkan. Tapi jari-jarinya masih kaku, dan wajahnya terlihat gamang.

"Fix, nunggu apa lagi Pray? Kita berkejaran waktu," ucap Darman di sebelahnya.

"Bos, ini belum sidang isbat, pemerintah belum resmi menyatakan melihat hilal, gue nggak mau kita buru-buru posting dengan sumber yang masih abu-abu," sungut Pray.

Akhir-akhir ini Prayogo memang sering berdebat keras dengan Darman, pemilik modal sekaligus orang yang mengangkat dirinya sendiri sebagai CEO sebuah startup media yang mengelola akun twitter @melajujauh. Perdebatan mereka sejauh ini memang berujung konstruktif. Buktinya sebagai akun twitter yang fokus dengan informasi breaking news, pengikutnya sudah hampir mencapai 700 ribu followers hanya dalam kurun waktu dua bulan saja, dan akan terus bergerak naik dengan cepat.

Namun perdebatan kali ini sangat tidak disukai Prayogo, apalagi melihat raut wajah Darman yang merah padam. Sebagai eks jurnalis media terkemuka di negeri ini, jiwa idealismenya muncul ketika sudah merembet masuk ranah isu agama.


"Apa salahnya sih kita tunggu aja sebentar lagi hasil sidang isbat? Gue sama sekali enggak yakin sumber yang lo hubungi tuh valid."

"Pray, sumber gue di Maluku, dia punya hubungan keluarga dekat dengan petugas pengamat di sana, dia bilang udah dapat bocoran valid soal hilal. Gue percaya karena udah kenal lama sama dia."

"Lah lebih lama mana sama gue kenal ama lo? Gue juga punya sumber Bos, dan mereka bilang belum ada sesuatu yang mengejutkan," sahut Prayogo.

Darman hanya mendengus, matanya kembali tertuju pada layar smartphone miliknya. Jempolnya bergerak lincah memindah-mindah layar demi layar.

Ternyata menduduki posisi tertinggi dalam sebuah perusahaan belum tentu bisa menggerakkan perangkat di bawahnya. Ya, itu karena sejak awal dia memberi keleluasaan penuh bagi Prayogo terkait konten yang berhubungan dengan pemberitaan. Darman hanya berhak memberi masukan pada Prayogo.

Prayogo menyandarkan tubuhnya di kursi, ia menarik nafas dalam-dalam. Ia memang sudah tahu karakter Darman karena mereka memang berteman akrab sejak kuliah. Saking akrabnya, bahkan dalam hubungan profesional sebagai bos dan bawahan, mereka terlihat biasa saja menyebut satu sama lain dengan "lo" dan "gue".

Ingatan Pray kembali melompat ke beberapa bulan lalu saat Darman berhasil meyakinkannya untuk bergabung dengannya menggarap sebuah media berita di twitter. Bak gayung bersambut, kejenuhan di media mainstream dan tawaran penghasilan yang lebih baik membuat Pray mau gabung dengan Darman.

Sosok perlente yang kini berdiri tak jauh darinya itu memang piawai melihat peluang dan memiliki networking yang luas. Naluri bisnis Darman sangatlah kuat. Ia bahkan berhasil menggabungkan akun twitter @melajujauh dengan platform di YouTube dan Instagram yang juga memiliki performa menawan.

Dalam waktu singkat, Darman berhasil memanfaatkan potensi Prayogo dalam hal mengisi konten utama. Sisanya ia memiliki tim solid yang mendukung kinerja Prayogo.

"Apa gue bilang?! Nih, mereka sudah naikkan berita kalau besok lebaran. Nih baca, bahkan Dekat dot com sama CDN udah jelas-jelas bilang hilal kelihatan di Maluku! Sial kau Pray!"

Darman mencak-mencak. Ia tampak sangat geram sekali. Prayogo buru-buru ngecek di timeline dan laman Dekat.com.

"Hilal Dipastikan Terlihat di Maluku, Siap-Siap Lebaran Besok Pagi," demikian judul berita di laman Dekat.com.

Darman benar-benar tidak suka didahului media tersebut mengingat obsesinya selama ini adalah mengalahkan kecepatan Dekat, meskipun mereka beda platform. Darman percaya bahwa melalui konten di twitter ia akan bergerak lebih cepat dan menjadi rujukan informasi paling valid di negeri ini. Ujung-ujungnya ia akan menjelma bak gula-gula bagi para sponsor.

"Pray! Ayo posting! Gila apa ya? Kita udah kalah langkah sekarang, padahal mestinya kita bisa lebih cepat dari mereka."

"Bos! Udah berapa kali gue bilang, ini belum valid! Sumber mereka juga nggak jelas! Kalau memang udah kalah cepat, ngapain juga kita nggak sekalian nunggu hasil sidang isbat? Bentar lagi mulai tuh sidang," Prayogo bangkit dari kursinya, ia ngeloyor pergi ke kamar kecil.

"Sialan kamu!" umpat Darman.

Di satu sisi Darman paham watak keras Prayogo kalau menyangkut idealisme. Tapi bagaimanapun Darman mesti memikirkan reputasi medianya.

Ia bahkan sudah meminta Eko untuk menyiapkan konten visual grafis di twitter maupun instagram guna mengabarkan bila besok sudah lebaran. Namun, tanpa Prayogo, Darman tidak bisa begitu saja menyuruh orang lain memposting segala sesuatunya walaupun dia bosnya.

Ilustrasi unsplash.com/Charles Deluvio
Ilustrasi unsplash.com/Charles Deluvio
Tak berapa lama Prayogo balik lagi ke ruangan dengan raut muka datar. Ia mendekati Darman yang tengah memelototi layar televisi yang menayangkan langsung sidang isbat penentuan 1 Syawal.

"Gimana bos? Jadi lebaran besok?"

Darman tak menggubris pertanyaan Prayogo. Ia fokus mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh Menteri Agama.

"Tidak satupun di antara para pengamat di seluruh titik pengamatan di Indonesia yang melihat hilal. Sebagaimana ketentuan dan kaidah yang telah ditetapkan, maka Ramadan tahun ini digenapkan menjadi 30 hari. Itu berarti besok masih berpuasa dan dengan demikian 1 Syawal jatuh pada hari lusa," tutur Menteri Agama.

Darman terdiam tak percaya. Sementara Prayogo sudah mencuitkan pernyataan Menteri Agama di jagat twitter.

"Coba cek Dekat, cek CDN!" Darman menoleh ke arah Prayogo.

Namun, Pray tampak larut di depan laptopnya. Ia memposting beberapa cuitan tentang 1 Syawal yang jatuh pada lusa.

"Ah gila! Mereka tarik berita mereka, mereka bikin ralat!" seru Darman.

Tangan Darman dengan cepat menekan nomor kontak sumbernya, tapi gagal nyambung. Ia seolah mencium gelagat tak sedap.

Darman melakukan scrolling terhadap pengguna twitter yang me-reply cuitan Prayogo lewat akun @melajujauh. Luar biasa, dalam 1 menit sudah ratusan orang mencuitkan beragam komentarnya terkait penetapan 1 Syawal.

Kesalahan fatal yang dilakukan Dekat dan CDN terlanjur viral, dan justru meningkatkan hiruk pikuk di akun @melajujauh. Bahkan tagar #NggakJadiLebaran mulai naik menjadi trending topic.

"Jiah sekelas Dekat dan CDN blunder kena prank hilal," cuit salah satu netizen.

"Mantap @melajujauh kagak kemakan hoax lebaran," tulis netizen lain.

Kini Darman yang menarik nafas dalam-dalam. Ia geleng-geleng kepala sambil menatap Prayogo. Namun tatapannya tak lagi garang.

"Pray, sori ya, gue salut sama lo. Nggak ngerti lagi deh kalau tadi lo ikutin apa kata gue. Asli lo hebat bro," ucap Darman.

"Emang sih orang bilang kita cuman akun twitter, ngapain juga terlalu serius menggarap lahan milik media mainstream. Mereka bilang juga, nggak perlu kita repot-repot mikir kaidah jurnalistik segala. Tapi karena lo ada di sini, gue yakin kita emang bakal meraih sesuatu ntar. Makasih Pray," lanjut Darman.

Prayogo hanya tersenyum. Tangannya mengambil tas ransel dan merapikan perlengkapan kerjanya.

"Gue balik dulu bos, mulai besok sampai habis lebaran gue nge-twit dari rumah. Makasih ya THR-nya. Inget, besok masih puasa bos, jangan marah-marah mulu."

Prayogo menepuk pundak Darman sambil berjalan keluar meninggalkan sang CEO tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun