Mungkin saat ini di keluarga kami acara sungkeman hanya berlangsung beberapa menit saja, karena memang jumlah anak hanya dua, plus menantu dan tiga orang cucu. Namun, dulu saat eyang saya masih hidup, keluarga besar yang terdiri dari delapan anak plus menantu dan cucu-cucu yang jumlahnya sangat banyak, membuat antrean sungkeman menjadi momen yang indah dan menarik. Ramai namun tetap terasa sakral.
Inilah wujud konkret dari sebuah permintaan maaf kepada orang tua. Saat yang muda menurunkan tubuhnya, menunduk dan mengakui semua kesalahan. Wajar jika saat sungkeman, tiba-tiba seolah ada mendung yang lewat, kemudian "gerimis" pun datang, di hati tentunya.
Nah, usai sungkeman, sudah pasti apa lagi yang dinanti jika bukan hidangan ketupat, opor ayam, sambal goreng ati dan kerupuk udang tentunya. Momen indah yang memang pantas dinanti dan disyukuri.