Aku pilih untuk mengoplos obat Ka A dulu karena aku penasaran ka A dapat obat apa. Ternyata di jam 10 ini ka A dapat ketorolac 1 ampul. Setelah kami oplos, kami injeksi ke masing-masing pasien. Kali ini juga ada yang menarik, saat ini aku akan melakukan skin test An. B di kamar 02, ternyata An. B ini punya trauma terhadap nakes, ka dyah kali ini menemani Gadis.Â
Aku mencoba memberi saran untuk koordinasi dengan ibunya, saat disuntik dek B ini harus sambil bermain dan diajak bicara agar rasa sakit dan takutnya teralihkan. "Pagi adek B, kali ini ners mau beri adek mainan, adek mau? Coba ners ingin tanya (........//aku mencoba mengajak ngobrol dek B sembari menyuntik via intracutan (IC/skin test)) saat jarum masuk dek B ini memang nangis tetapi lebih terkontrol, saat sudah selesai aku percepat untuk membereskan alat & lanjut bermain dengan dek B ini.Â
Hufffttt, cukup mendebarkan rasanya pertama kalinya aku IC dan kebagian adek ini, tapi Alhamdulillah berhasil dan adek B cukup kooperatif. Setelah An. B aku menuju ke kamar yang lain, lalu aku ke kamar ka A, kini ka A cukup tenang dan kini sedang mengobrol dengan perempuan di sebelahnya. Setelah memberikan obat, kami kembali ke nurse station untuk mendokumentasikan semua tindakan yang sudah dilakukan.Â
*kringg, kringgg, kringgg* suara telfon ruang panda. Telfon itu persis di samping bangkuku. "Angkat aja dek" kata bu reni. "Assalamualaikum, iya dengan ruang panda (...............)." ternyata itu telfon dari rung bedah menanyakan pasiennya sudah diantar ke atas atau belum.Â
10 April 2017-11.30// Setelah melakukan tindakan dan dokumentasi, aku istirahat duduk sebentar di nurse station. Sepintas aku lihat ka A sedang diantar ke ruang bedah dengan Pak Tomo. Iya Pak Tomo, petugas prakarya disini. Aku coba konfirmasi apa benar itu Ka A, ternyata benar. Aku coba menghampiri dan memberi semangat ke Ka A.
Rasanya hari pertama aku dinas di Ruang ini benar-benar seru. Hal yang gak pernah di duga ternyata ada.Â
NO ONE KNOWS EVERYTHING. BUT TOGETHER WE KNOW A WHOLE A LOT