Mohon tunggu...
Widianingsih Agustin
Widianingsih Agustin Mohon Tunggu... -

FKH UNAIR

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ternyata Micin Aman Dikonsumsi

8 Desember 2017   07:02 Diperbarui: 20 Desember 2017   18:03 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa ada mitos bahwa MSG berbahaya ?

Sebenarnya ini gara-gara beberapa penelitian yang keabsahannya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Contohnya, ada penelitian di tahun 2002 di mana tikus-tikus percobaannya menjadi buta setelah disuntik MSG. Usut punya usut, dosis MSG yang disuntikkan ke tikus-tikus ini sangat tinggi, yaitu 20 gram/100 gram makanan tikus. Ada juga penelitian tahun 1969 yang mengklaim bahwa MSG merusak jaringan otak. Lagi-lagi, MSG yang disuntikkan ke tikus-tikus percobaan oleh para peneliti sangat banyak: 4 gram/kg berat badan.

Sebagai perbandingan: jika batas aman konsumsi MSG untuk manusia adalah 6 gram, dan jika itu didasarkan pada asumsi bahwa manusia tersebut memiliki berat badan 50 kilogram, maka batas aman MSG per kg berat badannya adalah 0, 12 gram/kg. Kalau tikus-tikus itu dapet 4 gram/kg berat badan, ya wajar aja aktivitas otak mereka jadi abnormal.

Dikonsumsi secara wajar, MSG justru bisa memberi manfaat kesehatan

Di tahun 2013, Liputan6 melansir berita bahwa rumah sakit akan menggantikan garam dalam makanan mereka dengan monosodium glutamat. Alasannya, MSG mengandung lebih sedikit natrium dibandingkan garam dapur biasa, menjadikannya penyedap rasa yang lebih aman untuk pasien pengidap hipertensi atau yang harus menghindari garam dalam dietnya.

Mengapa ada gejala alergi MSG seperti mual, pusing, dan sakit perut ?

 Gejala ini dinamakan "Chinese Restaurant Syndrome"(CRS), karena dokter yang pertama kali memperkenalkannya mendapat gejala ini setelah kebetulan makan di restoran Cina. Tapi, dr. Ho Man Kwok yang pertama kali memperkenalkan istilah ini sebenarnya tidak mengidentifikasi MSG (atau bahan masakan apapun) sebagai penyebab CRS. Pun sampai sekarang belum ada bukti bahwa CRS adalah kondisi medis yang nyata atau hanya mitos semata.

 Semoga sekarang sudah jelas kalau bahaya MSG sebenarnya adalah mitos semata. Tak perlu takut lagi pada isu kesehatan yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Faktanya, MSG memang hanya garam penyedap rasa, bukan racun penyebab penyakit mematikan sebagaimana yang selama ini kita percaya.

bebas-msg-5a29d72bd14aeb1a842d7a22.jpg
bebas-msg-5a29d72bd14aeb1a842d7a22.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun