Mohon tunggu...
Widia amanda
Widia amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin

Antara kerja, kuliah, dan makan eskrim.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Cara Penggunaan Kutipan Untuk Mendukung Argumen Tulisan Ilmiah

1 Juni 2025   11:05 Diperbarui: 1 Juni 2025   11:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutipan adalah pinjaman kalimat pendapat atau salinan kalimat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak atau elektronik (Widjono dalam Setiawan, dkk). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. 

Fungsi kutipan 

a. Sebagai landasan teori

b.  Penguat pendapat penulis

c. Penjelasan suatu uraian

d. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

Jenis-Jenis Kutipan

a. Kutipan Langsung 

Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata atau kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli.

Contohnya:

Johnson (1997: 7) mengatakan, "Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan sosiologi yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional. Kesehatan jiwa memiliki banyak komponen dan dipengaruhi oleh berbagai faktor."

Dalam paragraf di atas kutipan yang disadur dari pendapat Johnson diintegrasikan langsung ke dalam teks dan kutipan diapit tanda petik ganda.

b. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah pengutipan yang disertai dengan adanya pengubahan struktur bahasa, atau menulis ulang kalimat dan paragraf tanpa menghilangkan makna kalimat tersebut.

Contohnya:

Teks asli: "Orang dewasa adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya." (Elizabeth Hurlock, 1991). 

Teks Parafrase: Menurut Elizabeth Hurlock (1991), orang dewasa adalah seseorang yang telah mengakhiri proses perkembangan dan pertumbuhannya sehingga mampu hidup berdampingan dengan satu sama lain dalam kehidupan sosial bermasyarakat. 

Cara Membuat Kutipan Langsung dan Tidak Langsung 

a. Buku

Cara penulisan kutipan yang pertama adalah dari buku, cara ini merupakan cara yang paling sering digunakan:
1) Apabila buku memiliki satu sampai tiga pengarang, maka nama penulis dapat ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku dan diikuti koma. Namun, apabila buku memiliki pengarang lebih dari tiga, maka nama pengarang yang pertama dapat dilanjutkan dengan singkatan dkk atau dan kawan-kawan.
2) Judul buku ditulis miring Judul buku yang dilengkapi informasi, seperti sub jadul, jilid, edisi, tidak wajib disisipi koma atau titik.
3) Informasi tentang penerbitan dapat menggunakan tanda kurung, meliputi nama kota yang disertai titik dua, nama penerbit yang disertai tanda koma dan tahun. Setelah kurung tutup, dapat dilanjutkan dengan memberi tanda koma. Informasi tentang buku dapat diikuti kata halaman atau bisa disingkat dengan 'him' atau 'h' sekaligus dapat disertai nomor halaman angka arab dan diakhiri dengan titik.

b. Penerbitan pemerintah, lembaga, organisasi atau badan-badan yang terkemuka.

Cara penulisan kutipan yang kedua adalah dari penerbitan lembaga atau organisasi, urutan penulisan dapat digunakan, yaitu: 

1) Nama lembaga
2) Judul penerbitan yang dikasih garis bawah
3) Data terkait penerbitan, meliputi tanggal, bulan, serta tahun yang diapit tanda kurung
4) Nomor halaman atau bisa disingkat dengan 'hlm.' atau 'h'

c. Artikel atau Jurnal

Cara mengutip yang keempat adalah melalui artikel atau jurnal, cara penulisannya sebagai berikut:
1) Nama pengarang
2) judul artikel yang dilengkapi tanda petik Nama jurnal yang ditulis miring c. Ne 6/7 volume, meliputi nomor halaman, tempat, bulan dan tahun penerbitan serta nomor halaman.

d. Majalah

Cara penulisan kutipan dari majalah, yaitu:
1) Nama pengarang,
2) Judul artikel yang diapit tanda petik,
3) Nama majalah yang dicetak miring (koma diletakkan sebelum tanda petik terakhir)
4) Nomor dan tanggal penerbitan Nomor halaman

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun