Mohon tunggu...
Widhi Setyo Putro
Widhi Setyo Putro Mohon Tunggu... Sejarawan - Arsiparis di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan ANRI

Menyukai sejarah khususnya yang berhubungan dengan Sukarno “Let us dare to read, think, speak, and write” -John Adams

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kecintaan Presiden Sukarno pada Musik

9 Maret 2023   22:41 Diperbarui: 10 Maret 2023   14:11 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Album Mari Bersuka Ria dengan Irama Lensosumber: voi.id

Dalam beberapa sumber, yang termasuk aliran musik "ngak ngik ngek" adalah grup musik asal Liverpool, Inggris The Beatles karena menurut Presiden Sukarno tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia. Menurutnya, lagu-lagu mereka hedonis dan tidak sesuai dengan semangat kebangsaan. Selain itu Presiden Sukarno menilai lagu-lagu barat mempertontonkan kebudayaan negara-negara imperialis yang bertentangan dengan kepribadian Bangsa Indonesia. 

Dalam amanatnya kepada para Kader Wanita Marhaenis dan para seniman-seniwati Radio Republik Indonesia (RRI) di Istana Bogor, 17 September 1965, Presiden Sukarno meminta di dalam hal kebudayaan termasuk membuat lagu benar-benar berdiri di atas kepribadian Indonesia. 

kebudayaan pun berdikari, jangan kebudayaan jiplak-jiplakan, tiru-tiruan, emis-emisan dari luar negeri.

Lagunya lagu jiplakan atau kalau tidak jiplakan, mengeluarkan jiwa yang sama sekali bukan jiwa Indonesia, jiwa lembek, jiwa yang tidak memuaskan. Jiwa yang lain sekali dari pada apa yang dikatakan oleh Prof. P.J. Veth bahwa kita itu sebetulnya berjiwa harimau.

Membuat Lagu

Presiden Sukarno kemudian memikirkan bagaimana membangun ketahanan budaya bangsa melalui musik dan juga dapat digemari para kawula muda. Salah satunya adalah dengan menciptkan lagu sendiri dan menggambarkan kepribadian bangsa Indonesia.


Karena kesukaannya pada tarian lenso, sebuah tarian pergaulan tradisional asal Ambon, Presiden Sukarno kemudian menginginkan irama lenso menjadi sebuah lagu. Dilansir voi.id Presiden Sukarno mengundang musisi kenamaan tanah air Bing Slamet dan Jack Lesmana ke Istana untuk menggali irama lenso supaya dapat dinikmati luas. Maka lahirlah lagu berjudul "Bersuka Ria" karya Presiden Sukarno. Lagu ini kemudian dinyanyikan oleh Rita Zahareah, Nien Lesmana, Titiek Puspa, dan Bing Slamet  dengan pengiringnya orkes Irama pimpinan Jack Lesmana.

Lagu Bersuka Ria muncul dalam album kompilasi bertajuk Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso. Album itu dirilis secara resmi pada 14 April 1965. Presiden Sukarno sangat senang dan menyetujui  beredarnya album tersebut. Ia sampai membubuhkan tanda tangan cetak bertanggal 14 April 1965 di belakang album.

Album Mari Bersuka Ria dengan Irama Lensosumber: voi.id
Album Mari Bersuka Ria dengan Irama Lensosumber: voi.id

Lirik lagu ini menggambarkan kondisi sosial dan politik pada masa itu. Presiden Sukarno seolah-olah ingin menggambarkan kebahagiaan dan kegembiraan di tengah krisis ekonomi yang melanda. Berikut ini potongan liriknya

BERSUKA RIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun