Mohon tunggu...
Widhi Setyo Putro
Widhi Setyo Putro Mohon Tunggu... Sejarawan - Arsiparis di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan ANRI

Menyukai sejarah khususnya yang berhubungan dengan Sukarno “Let us dare to read, think, speak, and write” -John Adams

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Rumah Singgah Sukarno di Padang yang Telah Runtuh

20 Februari 2023   21:56 Diperbarui: 21 Februari 2023   15:27 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi cagar budaya Rumah Ema Idham di Jalan Ahmad Yani, Kota Padang, Sumatera Barat, Agustus 2019 (sumber: tangkapan layar Google Maps). 

"Sudah tentu, Saja mengetahui semua tentang kekurang-adjaran mereka. Saja mengetahui tentang kelakuan orang Nippon didaerah pendudukannja --- tapi baiklah. Saja sudah siap sepenuhnja untuk mendjalani masa ini selarna beberapa tahun. Saja harus mempertimbangkan dengan akal kebidjaksanaan, apa jang dapat dilakukan oleh Djepang untuk rakjat kita."

Kita semua mengetahui, dari jawaban ini Sukarno kemudian bersikap untuk bekerjasama dengan Jepang. Ia dipercaya pemerintah pendudukan Jepang untuk membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Karena hal tersebut ia kemudian dianggap sebagai kolaborator Jepang. 

Dari cerita di atas, kita bisa mengetahui betapa pentingnya rumah itu dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Tentu, masih banyak cerita lain bagaimana peranan Sukarno di Ranah Minang (akan saya tulis di artikel-artikel berikutnya). Oleh karena itu penghancuran cagar budaya Rumah Ema Idham ini sangat disayangkan. Ironisnya keberadaan rumah cagar budaya ini berhadapan dengan rumah dinas Wali Kota Padang. Semoga penghancuran bangunan cagar budaya ini menjadi yang terakhir dan tidak terjadi lagi di daerah-daerah lain.

Kondisi lahan tempat cagar budaya Rumah Ema Idham yang dibongkar. Sumber: Kompas 
Kondisi lahan tempat cagar budaya Rumah Ema Idham yang dibongkar. Sumber: Kompas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun