Mohon tunggu...
Humaniora

Kisah tentang Indonesia: Sebuah Nama, Bangsa, dan Sejarah

18 Februari 2016   21:31 Diperbarui: 18 Februari 2016   22:59 2046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setelah tragedi pengeboman yang terjadi di Nagasaki dan Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Golongan muda berpendapat keadaan Vacuum of Power merupakan kesempatan Indonesia untuk memerdekakan diri. Namun terjadi perdebatan antara golongan muda dan golongan tua mengenai waktu bagi Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaannya.

Pada akhirnya, golongan muda memutuskan untuk menculik Soekarno dan Hatta dan mendesak mereka untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa yang disebut dengan Rengasdengklok berhasil menjadikan 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Keesokan harinya, PPKI mengesah UUD 1945 (Undang Undang Dasar 1945) dan juga mengangkat Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 19 Augustus 1945, telah dibentuk 12 departemen pemerintahan dan 8 wilayah.. Ibukota negara Indonesia juga sempat dipindahkan ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946.

Agresi Militer Belanda juga merupakan peristiwa penting setelah kemerdekaan Indonesia. Agresi Militer I yang bermulai pada tanggal 20 Juli 1947 merupakan hasil dari persilisihan antara Indonesia dan Belanda atas hasil perundingan Linggarjati. Belanda juga melancarkan Agresi Militer II dengan menyerang Yogyakarta sebagain ibukota pada saat itu. Agresi Militer II terjadi pada tahun 1948. Disamping itu, Indonesia mengadakan sebuah perjanjian dengan Belanda yang dinamakan perjanjian Roem Roijen pada tahun 1949. Perjanjian ini ditujukan untuk menyelesaikan beberapa masalah sebelum Konferensi Meja Bundar di Den Haag dilaksanakan.


Konferensi Meja Bundar diadakan di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Negara yang ikut serta dalam konferensi adalah Republik Indonesia, Belanda dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO). Hasil dari konferensi ini sangat lah penting karena Kerajaan Belanda akhirnya menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia secara penuh dengan syarat Indonesia haruslah berbentuk serikat. Maka dari itu didirikan lah Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949.

Di masa pemerintahan ini Soekarno didaulat sebagai presiden, dan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri.Namun sistem pemerintahan ini tidak berlangsung lama, pada tanggal 17 Agustus 1950 disahkan UUD Sementara 1950 dan menganut sistem kabinet parlementer. Masa inilah yang diinisiasikan sebagai awal mula orde baru. Dalam masa UUDS 1950, konstituante bertugas untuk membentuk dan menetapkan UUD yang baru untuk menggantikan UUDS 1950. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, konstituante belum juga berhasil membentuk UUD baru yang pada akhirnya membuat Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Isi dari dekrit ini diantara lain: penggunaan kembali UUD 1945, pembubaran konstituante dan pembentukan MPRS dan DPAS.


Setelah ditetapkannya UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia, terjadi beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi keadaan Indonesia sekarang. Peristiwa yang pertama adalah kejadian yang terjadi pada 30 September 1965. Peristiwa ini dilatarbelakangi dengan pembunuhan tujuh perwira tinggi militer di Indonesia dan dibuang ke lubang buaya. Lalu sebagai Panglima Komando Strategy Angkatan Darat, Mayjen Soeharto didaulat sebagai kepala operasi penumpasan pelaku G-30S/PKI.


Sampai akhirnya terbitlah Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang memuat instruksi kepada Soeharto untuk mengambil alih segala keputusan tindakan yang harus dilakukan demi mengatasi segala peristiwa genting saat itu. Supersemar bukan hanya sekedar surat pernyataan, namun surat itu pun menandai telah lemahnya kekuasaan Soekarno terhadap negaranya. Asumsi ini akhirnya terbukti tepat pada tanggal 22 Maret 1967 Soeharto pun dilantik sebagai presiden Republik Indonesia, dan mengawali masa orde baru.

Indonesia menyimpan cerita kompleks tentang proses nya menjadi sebuah bangsa dan negara. Dari sebuah nama sebutan, Indonesia tumbuh menjadi sebuah tempat bernaung para jiwa yang ihaus akan merdeka. Jiwa-jiwa ini pun yang pada akhirnya disebut sebagai bangsa dan bersatu padu membangun sebuah negara baru. Indonesia Telah banyak hal yang harus dilalui Indonesia untuk menjadi sebuah negara seperti sekarang ini. Indonesia adalah satu dari banyak negara di dunia ini yang tidak lahir begitu saja.

Segala proses sulit harus dilalui dengan dasar keteguhan hati kepada cita-cita akan merdeka. Banyak persilangan pendapat dan pertumpahan darah yang harus dilewati untuk mencapai sebuah kesepakatan untuk merdeka. Terlepas dari penjajah bukan satu-satunya alasan Indonesia merdeka, namun kebebasan bangsa Indonesia dari bayang-bayang sebagai boneka bangsa koloni. Namun kemerdekaan bukan lah tanda bahwa Indonesia telah berhasil dalam membangun sebuah negeri impian. Kemerdekaan hanyalah satu tangga dari ribuan tangga menuju cita-cita seluruh banga Indonesia.

 

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila 2016 (Sampoerna University)

Section C - Kelompok 5 (Karisma Lora Riska, Luh Yuna Ika Dewi, Susilawati, Wida Qonita Wasalwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun