Mohon tunggu...
Bambang Wibiono
Bambang Wibiono Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sarjana | Penulis Bebas | Pemerhati Sosial Politik

Alumnus Ilmu Politik FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Selamat Jalan Mamah (4)

23 Juni 2020   10:51 Diperbarui: 23 Juni 2020   10:47 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Mas keluarga pasien?" tanyanya. Kali ini perawat yang lebih senior yang datang.
Aku mengangguk.

"Mas bisa ke ruang dokter sekarang?" ucapnya lagi.

"oke Sus". Aku bergegas ke ruang dokter yang dimaksud.

Dokter menerangkan panjang lebar yang sebagian besarnya aku tak paham. Kemudian aku diberi secarik kertas dengan tulisan ceker ayam khas dokter.

"Mas nya nanti bawa ini ke bagian patologi untuk mengambil jaringan yang kemarin diangkat, terus diserahkan ke bagian laboratorium ya" begitu dokter menjelaskan sambil menyerahkan secarik kertas.

Setelah ku serahkan "surat wasiat" dokter tadi kepada petugas di ruang patologi, aku diberi bingkisan plastik lumayan besar. Entah isinya apa, aku tak paham. Setelah ku amat-amati, barulah paham. Itu adalah organ payudara Mamah yang terkena kanker yang kemarin diangkat. Bentuknya mirip daging jeroan mentah yang direndam air. Mungkin cairan alkohol.

Untuk para laki-laki hidung belang dan cabul,  yang ijo matanya kalau lihat payudara perempuan seksi, nih dijamin gak bakalan selera saat melihat wujud asli payudara. Sejatinya hanya berupa gumpalan daging menjijikan wujudnya. Hiih.

Setelah operasi yang kedua itu, tidak butuh waktu lama juga, Mamah sudah bisa beraktivitas sendiri. Makan dan bahkan buang air pun sudah bisa sendiri ke WC. Walaupun begitu, belum diperbolehkan pulang. Barulah hari ke 5 setelah operasi tahap 2 kemarin, Mamah diperbolehkan pulang dengan beberapa catatan dan petuah-petuah yang harus diperhatikan.
Genap hari ke 10 sejak Mamah nge-camp di RS, akhirnya pulang ke rumah dengan selamat sentosa.
___
Bersambung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun