Mohon tunggu...
Billy Bachtiar
Billy Bachtiar Mohon Tunggu... -

NusaTalent.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

BBM yang Mana ya yang Harus Saya Pilih? (17th)

17 Juli 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat siang saya ucapkan kepada setiap kompasianamania diseluruh dunia :D Pada siang ini saya ingin membagikan topik tentang BBM yang mana ya yang harus saya pilih? (17th) Nah, sebelumnya saya ingin membuka artikel saya dengan mengajukan suatu pertanyaan. Jenis BBM apa aja yang kita ketahui? Nah, pokok-e Jenis bbm itu ada 3 Premium ber-oktan 88 Pertamax ber-oktan 92 Pertamax Plus ber-oktan 95 Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin mobil/motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga. Oktan adalah nilai yang menunjukkan tingkat ketahanan bahan bakar terhadap suhu dan tekanan tertentu sebelum terbakar. Semakin tinggi angka Oktan, maka akan semakin tahan terhadap suhu dan tekanan yang lebih tinggi.

Cara menghitung rasio kompresi adalah dengan melakukan perbandingan volume ruang bakar saat piston berada pada titik terjauh dari kepala silinder (Titik Mati Bawah) dengan volume ruang bakar saat piston berada pada titik terdekat dari kepala silinder (Titik Mati Atas). Contoh: saat TMB volumenya 90cc, saat TMA volumenya 10cc, berarti rasio kompresinya 90:10 alias bisa disederhanakan menjadi 9:1. Semakin besar perbandingan rasio kompresi maka saat piston berada di TMA akan memiliki tekanan dan suhu yang semakin besar pula. Efek baik lain ketika mas bro memakai bahan bakar yang sesuai, selain peforma mesin maksimal maka pembakaran pun sempurna, sehingga otomatis lebih atau bahkan jauh lebih irit, serta mesinpun jadi awet. Nah ketahanan bahan bakar terhadap suhu dan tekanan tertentu sebelum terbakar perlu diperhitungkan supaya bahan bakar tidak terbakar terlalu cepat atau terlalu terlambat. Bila pembakaran terjadi terlalu cepat maka piston akan mendapat hentakan gaya dari 2 arah yaitu putaran mesin dan ledakan terlalu cepat tadi, efek jangka panjangnya piston bisa cepat rusak. Tapi bila pembakaran terjadi terlalu lambat maka piston tidak akan dapat dorongan sempurna ketika akan kembali ke TMB, efeknya tenaga mesin jadi loyo. Namun pembakaran terlalu cepat juga membuat mesin jadi loyo, karena piston selalu berada dalam kondisi mendapat tekanan dari 2 arah yang berlawanan (namun tidak ekstrim, karena memang akan tetap lebih besar gaya dari putaran mesin, namun gaya dari pembakaran terlalu cepat meskipun lebih kecil, maka secara akumulatif akan mengganggu kinerja dari mesin itu sendiri).

Nah, gmana bung bung kompasianamania ? Sudah menetapkan bbm yang akan anda pakai ? :D Saya sih sudah menetapkan motor honda blade saya memakai pertamax aja. :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun