Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Pelajar kehidupan - Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aspirasi Pendidikan Bermutu: Ketika Keempat Catur Pusatnya Bertemu

17 Agustus 2025   10:01 Diperbarui: 17 Agustus 2025   10:01 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aspirasi Pendidikan Bermutu untuk Semua, gelar wicara 15/08/2025 di Balai Bahasa DIY. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Bagaimana dengan guru? Fixed mindset yang "menjangkiti" para guru pada setiap kali ada pembaruan program dari pemerintah (baca: kurikulum) yang ujung-ujungnya melelahkan pikiran dan tenaga menyebabkan pembelajaran berlangsung "seperti itu lagi, seperti itu lagi". Tentu mengubahnya menjadi growth mindset bukan perkara menjentik saklar lampu, sementara menjadikan program pemerintah lebih "sederhana" untuk dilaksanakan akan memudahkan daripada membuat para guru merombak kembali yang sudah ada dan membuat yang sama sekali baru.

Hal di atas tentu lain soal dengan urusan kesejahteraan guru, apalagi guru PAUD non Formal yang belum ternaungi "sistem". Namun angin segar sepertinya akan segera berembus dengan dicanangkannya Wajib Belajar 13 Tahun; anak sekolah wajib tuntas Pendididikan Anak Usia Dini (PAUD). Meski begitu ini mengandung konsekuensi guru perlu menyesuaikan diri, bersedia meningkatkan kapasitasnya.

Langkah Kecil Tetap Terhitung

Dengan alasan sudah membayar, tentu kurang bijaksana untuk menumpu tanggung jawab pendidikan hanya pada sekolah. Bukankah waktu terbanyak anak-anak yang bersekolah tersebut ada di rumah, di komunitas, dan mengakses media? Pemerintah menyediakan ruang dan patron yang jelas. Sekolah mengelola dengan performa optimal. Orang tua mendapat akses informasi yang memadai. Komunitas dan media mencipta suasana yang baik. Satu komitmen menuju arah yang sama, meski langkah kecil, tentu tetap terhitung. 

Sesi tanya jawab yang terbatas untuk 2 orang penanya, cukup untuk mendekatkan waktu pada akhir acara. Kemendikdasmen mendapat porsi terbanyak untuk menjawab.

Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama dengan yel: ASPIRASI PENDIDIKAN BERMUTU, UNTUK SEMUA.

Penutupan gelar wicara, seluruh peserta berfoto bersama. (Sumber: Kompasiana X Kemendikdasmen Yogyakarta)
Penutupan gelar wicara, seluruh peserta berfoto bersama. (Sumber: Kompasiana X Kemendikdasmen Yogyakarta)

Seperti yang dapat diduga, masing-masing komunitas yang hadir pada acara ini pun berfoto bersama. Sesi tanya jawab yang hanya berlangsung satu kali menyebabkan narasumber menanggapi sejumlah pertanyaan setelah diskusi diakhiri. Ketika ruang mulai lengang, barulah kompasianer berfoto bersama.

Dari meja penerima tamu, satu per satu makan sore dibagikan. Azan penanda salat magrib dari Masjid Syuhada berkumandang. Lampu lesehan telah menyala. Masing-masing pulang dalam kegembiraan, harapan turut menyala.

Pengalaman berharga ini, terima kasih telah membacanya hingga selesai. Sampai bertemu pada event Kompasiana selanjutnya.

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun