MERINDU MANUSIA MASA DEPAN
sebuah pemeo terkenal yang berbunyi
manusia yang satu
menjadi serigala bagi manusia lainnya
secara kasat mata
kini kita saksikan
hadir menyejarah
menusuk mata menjadi
bagian dari keseharian kita
miris kita melihatnya
diksi yang
berulang-ulang
diucapkan petinggi negeri
zaman baheula
exploitation the
l'homme par l'home
eksploitasi manusia atas manusia
kini tidak hanya kita temui dalam
arsip-arsip pidato
tapi benar-benar mewujud
di ruang publik
seakan mengoyak jatidiri bangsa kita
kasus kerangkeng
yang menampung puluhan orang
dan berlangsung selama 10 tahun
dikelola pejabat  daerah
atau kasus perdagangan perempuan dibawah umur
yang belum lama ini
terbongkar takjauh dari ibukota
membuktikan sangat legitim
realitas manusia
di zaman ini
yang kehilangan identitas
yang rapuh
bermasalah dalam hal moral etik dan spiritual
manusia Indonesia zaman kini
mahir dan piawai
dalam banyak hal
dikagumi dunia internasional
mereka  terserak dalam diaspora
dengan derajat keilmuan yang tinggi
mereka membangga
kan
mereka mengharumkan
nama bangsa
mereka melayani di banyak negara
di lingkup internasional
dilingkup domestik
kita masih berhadapan dengan masalah kdrt
perdagangan orang, perusahaan abal-abal yang menipu rakyat,
prostitusi on line, korupsi menggurita, dpo berpuluh tahun,konflik antar warga,
radikalisme,
pembunuhan
dan beragam
masalah yang dihadapi di kekinian zaman
kita harus menyiapkan manusia Indonesia unggul
yang terdidik
dan
berkharisma
demi membangun
Indonesia masadepan
yang mampu bersaing dalam
percaturan global
kita rindu manusia Indonesia masadepan
yang beriman tangguh, visioner transformatif,
berintegritas
dihormati dan dipercaya
berjiwa inklusif
menghormati kebinekaan
ia bisa lahir dari
banyak wilayah di negeri ini
bisa dari jayapura
tasikmalaya
enrekang
tahuna
tomohon
meulaboh
siborong borong
gianyar
jepara
dari
palangkarya
ende
kupang
dari lorong-lorong
NKRI yang majemuk!
Jakarta, 29 Januari 2022/pk 11.02
Weinata Sairin