Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup Berserah kepada Tuhan

22 September 2021   13:30 Diperbarui: 22 September 2021   13:34 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan yang panjang | Sumber: shutterstock.com

HIDUP BERSERAH KEPADA TUHAN

nyaris setiap pagi
kunikmati lantunan azan
dari mesjid takjauh dari rumahku
lantunan ayat-ayat suci dari agama-agama
yang dipeluk masyarakat di NKRI
islam,kristen,katolik,hindu,buddha, khonghucu, bahai
para penghayat
dan berbagai agama lainnya
selalu menyadarkan kita
bahwa kita ini dililit kefanaan
dan bahwa kita memiliki yang Ilahi
yang mesti kita sembah
kita muliakan
kita taati semua perintahNya
dan satu saat
sesuai dengan agenda
rencana keselamatanNya
kairosNya
kita akan pulang
kita kembali kepada Dia
sang Pencipta

kita sebagai manusia acap lupa
atau sengaja melupakan hakikat kedirian kita
bahwa kita dari debu
kita fana
kita berlumur dosa
jabatan kita sementara
kita bukan hidup di dunia barbar
kita bersaudara
dengan sesama manusia lainnya
tanpa pandang sara, suku bangsa, jabatan, keturunan
dimata Tuhan kita sama berpangkat atau tidak berpangkat
pemulung atau pengusaha

siapapun kita
di dalam atau di luar lapas
bergelar akademik
atau memperoleh gelar honoris causa
kita semua sedang berarak-arak berjalan
dari civitas terrena
menuju civitas dei
dari kota dunia
ke kota Allah
dari kefanaan
ke keabadian
kita berjalan
mungkin tegap
tapi bisa juga tertatih-tatih
megap-megap
dengan sekian komorbid ditubuh uzurnya
tapi kita semua sedang berjalan

dalam perjalanan panjang itu
kita harus berbuat kebajikan
melakukan amal saleh
bertobat nasuha
berhenti berbuat dosa
ungkapkan diksi elegan, cool dan memberi apresiasi
bukan ujaran kebencian dan sikap arogan

kita lantunkan pujian kepada Tuhan
sesuai dengan tuntunan agama kita
kita berserah kepada Tuhan
kita mohon ampunanNya
kita mohon anugerahNya
hingga maut merenggut nyawa kita
entah kapan
entah kapan

Jakarta, 22 September 2021/pk.4.45
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun