Mohon tunggu...
Wefrina Maulini
Wefrina Maulini Mohon Tunggu... Aktif sebagai guru kimia analisis di SMK Negeri di kota Medan

Hobi menulis, traveling dan melukis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Penggunaan Smartphone/Android Sebagai Diferensiasi Produk Pada Pembelajaran Berdiferensiasi

16 April 2023   23:17 Diperbarui: 16 April 2023   23:22 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Optimalisasi Penggunaan Smartphone/Android Pada Mata Pelajaran Analisis Proksimat Sebagai Diferensiasi Produk Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Disusun Oleh: Wefrina Maulini, S.Si (Guru SMKN 3 Medan), 16 April 2023

A. Latar Belakang

Filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara (KHD) bahwa pendidikan berpihak pada murid. Guru dalam menjalankan perannya sebagai penuntun harus ikhlas, sabar dalam menciptakan kemerdekaan belajar dan pembentukan karakter baik murid. Dalam mewujudkan kemerdekaan belajar bagi murid diperlukan kesungguhan dalam melakukannya. Setiap murid memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda. Dengan keunikan masing-masing tersebut, seorang guru juga harus memperharikan kebutuhan belajar muridnya.

Pada kenyataannya dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Analisis Proksimat di SMK Negeri 3 Medan, penulis  melihat  proses  pembelajarannya  masih  menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat teacher centered, yaitu sistem yang pembelajarannya yang masih berpusat kepada guru, dalam hal ini guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi murid,  dan dalam pelaksanaannya juga guru cenderung  menggunakan  metode  ceramah  dalam  mengajar.  Hal  ini  membuat murid  tidak  termovitasi  seperti  merasa  mengantuk  dan  malas  untuk mendengarkan, murid  merasa  jenuh  mengikuti  proses  pembelajaran. Guru  kurang  menggunakan  media  pembelajaran  yang  bervariasi  dan dapat menarik perhatian murid, sehingga dalam mengikuti pembelajaran murid merasa malas dan  kurang  memperhatikan. Pada  akhirnya  ketika  diberikan  tugas, murid tidak memahami sehingga memperoleh nilai yang rendah atas pekerjaan tugasnya. Terlebih lagi pemanfaat teknologi yang masih minim. Padahal penggunaan gawai dalam kehidupan masa kini sudah lumrah dilakukan. Penerapan TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) dalam pembelajaran masih kurang.

Menurut Ki Hajar Dewantara dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam merupakan kondisi anak yang dibawa sejak lahir dipengaruhi oleh sosial budaya dan lingkungan tempat tinggal anak. Sedangkan kodrat zaman adalah perubahan yang selalu terjadi sesuai dengan perkembangan zaman. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya sendiri. Dari filosofi ini dapat disimpulkan bahwa guru sebagai penuntun muridnya harus mempersiapkan anak didiknya dengan perkembangan zaman. Apalagi di era revolusi industri 4.0 yang sangat membutuhkan penguasaan teknologi.

B. Apa Yang Dimaksud Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi ?

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek.

Ketiga aspek tersebut adalah:

1. Kesiapan belajar (readiness) murid

2. Minat murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun