Mohon tunggu...
wedusjowo
wedusjowo Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga

Senang dengan kambing domba

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Trend Job Hugging, Buah Buruk Sistem Kapitalisme Global

15 Oktober 2025   20:26 Diperbarui: 15 Oktober 2025   20:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belakangan ini mengemuka adanya fenomena job hugging. Sebuah gejala pada anak muda yang kecederungan untuk   bertahan dengan pekerjaannya, meski  perolehan gaji kurang dari harapan.

Dari jaman dalulu,  problem kurangnya lapangan pekerjaan di negeri ini belum  terpecehkan. PHK terus terjadi dan kondisi ekonomi yang kian tak pasti cukup memunculkan kekhawatiran di tempat kerja. Ketika  antrean pelamar kerja semakin rapat sebagian dari kaum muda  yang sudah memiliki pekerjaan,? mereka lebih memilih bertahan.  

Tren job hugging tidak hanya terjadi di negeri ini, namun gejalanya telah mendunia.  Di Amerik Serikat, misalnya, tingkat pengunduran diri pekerja pada tahun 2025 hanya 2%. Angka ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir.

Faktor Penyebab

Fenomena job hugging dapat disebabkan karena banyak faktor, di antaranya:

Pertama,  karena tidak memiliki pilihan. Mereka terpaksa memilih  bertahan  di pekerjaan yang ditekuninya meski tidak atau kurang nyaman. Alasan mereka bertahan adalah daripada kehilangan pekerjaan.

Kedua, mencari kondisi 'aman' demi stabilitas finansial ketimbang mencari peluang baru yang belum pasti didapati. Perolehan gaji bulanan yang stabil membuat mereka enggan keluar dari zona nyaman.

Ketiga, keterbatasan lapangan kerja. Ketimpangan antara jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja mendorong seseorang memilih menekuni pekerjaan  yang telah dijalaninya.

Di sisi lain, kemajuan teknologi digital tidak bisa dicegah. Munculnya  kecerdasan buatan, robotika dan teknologi otomatisasi menjadikan sejumlah pekerjaan yang awalnya dilakukan manusia, menjadi tergantikan. Perusahanaan cenderung melakukan perampingan SDM seiring digitalisasi yang terus berkembang.

Dalam dunia kapitalisme yang serba sulit ini, hilangnya pekerjaan bisa jadi realitas yang tak bisa dihindari. Bila sudah menempati posisi pekerjaan, akan dipertahankan. Hal ini  menjadikan karyawan 'mager' untuk pindah kerja dan semakin menguatkan fenomena job hugging. Ini tak sepenuhnya baik, karena hilangnya potensi untuk kemajuan shg langkah ini merupakan pilihan yang serba salah.

Buah Buruk Sistem Kapitalisme Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun