Sebagian besar dari mereka hanya merumput sesaat dengan Timnas Indonesia. Kim hanya mencatatkan satu penampilan untuk Indonesia di laga persahabatan pada 2015.Â
Itu pun ia harus menunggu lima tahun setelah naturalisasi tahun 2010. Sementara itu, Diego Michels hanya tampil di Sea Games 2011 bersama Timnas U-23 sebagai bek kiri. Sayang, punggawa asal Belanda itu gagal membawa Indonesia taklukan Malaysia di final.
Pemain naturalisasi Belanda lain, Tonnie Cussel dan Jhon van Baukering sudah pensiun dari sepak bola. Keduanya sempat memperkuat Timnas di AFF Cup 2012. Usai laga internasional, Cussel direkrut Barito Putera, sedangkan Baukering sempat merumput bersama Pelita Bandung Raya.
Nasib Indonesia tidak ada bedanya dengan kedatangan Lilipaly. Di piala AFF Cup 2016, Timnas lagi-lagi keluar sebagai runner-up. Pemain asing lainnya yakni Igbonefo, Greg dan Maitimo membela Timnas dalam kurun waktu 2012 sampai 2018.
Greg tercatat masuk Timnas pada laga persahabatan lawan LA Galaxy dan kualifikasi AFC 2015 kontra Arab Saudi. Maitimo dipanggil saat AFF Cup 2012 dan 2014, serta kualifikasi AFC 2015. Sedangkan Igbonefo terakhir berkiprah di skuad Garuda saat melawan Islandia. Tahun ini, Igbonefo pun kembali dibawa Shin Tae-yong saat AFF Cup 2020.
Kali ini federasi menggaungkan kembali ide naturalisasi pesepakbola asing dengan gaya yang berbeda. Â Sekjen, Yunus Nusi, mengklaim ada perbedaan pemain naturalisasi zaman dulu dan era Shin Tae-yong. Ia mengatakan, dulu pemain yang dinaturalisasi merupakan pemain asing yang sudah lama berkarier di sepakbola Tanah Air.
Sementara itu di era Shin Tae-yong, pemain yang dinaturalisasi adalah pesepakbola-pesepakbola yang memiliki darah Indonesia. Tak sampai di situ, pemain yang dinaturalisasi juga bukanlah pesepakbola sembarangan.
Bercermin bagaimana China telah menghabiskan banyak uang untuk sepak bola sejak Presiden Xi Jinping sebagai penggemar berat olahraga , menjadikannya prioritas nasional pada tahun 2015. Hal itu menyebabkan investasi besar untuk membangun akademi sepak bola dan merekrut pelatih asing dan ahli lainnya. Namun, proyek tersebut tidak menyertakan perburuan bakat di luar negeri seperti halnya teknik yang digunakan oleh tim dari Amerika Serikat hingga Eropa.Â
Baca: Jatuhnya Garuda Apakah Salah Urus atau Kutukan? Jagalah Shin Tae-yong
Sejauh ini, naturalisasi pemain dinilai dapat membantu Indonesia mengarungi kompetisi internasional. Â Secara umum, pemain naturalisasi bisa digolongkan menjadi dua kelompok besar. Pertama, mereka yang masih memiliki darah Indonesia meskipun lahir di mancanegara. Kedua adalah mereka yang tidak berkaitan dengan Indonesia secara keturunan tapi berkeinginan dan telah memenuhi syarat untuk menjadi WNI.
Kelompok pertama, Sergio van Dijk, Raphael Maitimo, Diego Michiels, serta Kim Jeffrey Kurniawan. Selain Kim yang berdarah Indonesia meskipun lahir di Jerman, tiga lainnya adalah kelahiran Belanda yang masih punya garis darah Maluku.Â