Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mega Korupsi e-KTP hingga Rilis e-KTP Digital, Siapkah Anda Melindungi Data Pribadi?

12 Januari 2022   10:00 Diperbarui: 12 Januari 2022   10:45 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan QR Code e-KTP pada aplikasi identitas digital.(Tangkapan layar video Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri/kompas.com)

Pengalaman dari berbagai negara (tidak hanya Uni Eropa, tetapi juga Korea atau Jepang) menunjukkan bahwa otoritas pengawas biasanya memiliki jalan lain ke "kotak peralatan" yang lebih luas dan lebih fleksibel dibandingkan dengan pengadilan karena mereka dapat menggunakan kedua instrumen "lunak" (seperti nasihat , rekomendasi atau peringatan) dan perintah (perintah, sanksi). 

Dengan demikian, mereka dapat mempertimbangkan umpan balik yang diterima dari bisnis (melalui konsultasi publik) serta wawasan yang diperoleh melalui kegiatan pemantauan dan penegakan. 

Penggunaan instrumen tersebut di Indonesia juga akan membantu memastikan kepastian hukum dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi teknologi dan ekonomi yang berkembang. Ini bisa menjadi faktor kunci keberhasilan, baik untuk sektor swasta (dengan kepatuhan yang lebih baik, arahan yang lebih jelas, kemampuan untuk mendapatkan panduan dan memberikan umpan balik tentang kebutuhan atau praktik bisnis tertentu) dan untuk negara (dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan bisnis, regulasi yang efektif, peningkatan kerjasama dengan otoritas internasional); dan otoritas pengawas Indonesia dapat mengembangkan pedoman umum untuk memastikan keseragaman interpretasi dan penerapan aturan di seluruh negeri. 

Perlindungan data independen tidak hanya berharga untuk bisnis; itu sebenarnya penting untuk kepercayaan masyarakat umum. Ini mengamankan kepercayaan warga dalam sistem dan menyediakan titik kontak yang dapat diakses untuk menjawab pertanyaan individu dan menangani keluhan mereka tanpa harus melalui proses pengadilan yang panjang dan mahal. 

Perlindungan data independen dapat membantu memperkuat posisi individu vis-a-vis pelaku bisnis di bidang hak-hak dasar. Otoritas tersebut juga berfungsi sebagai perantara antara individu dan bisnis, dan membantu menemukan solusi yang tepat di luar konteks konfrontatif ruang pengadilan. 

Perlindungan data di Indonesia yang independen akan dianggap sebagai lembaga yang netral dan terpercaya, dan karenanya diterima baik sebagai regulator maupun mediator/arbiter untuk menyampaikan pengaduan di luar proses pengadilan. 

EuroCham Indonesia baru-baru ini menyelenggarakan webinar tentang nilai rezim perlindungan data modern bagi industri Indonesia, dengan partisipasi aktif dan luas dari berbagai bisnis dan entitas terkemuka di Indonesia. 

Semua peserta mengakui upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menemukan perumusan kerangka peraturan yang seimbang dalam lingkungan yang begitu kompleks.

Salah satu hal penting yang dapat diambil dari diskusi tersebut adalah bahwa kepentingan bisnis Indonesia untuk menempatkan DPA independen, karena akan memungkinkan "dinamika yang baik" dari kerjasama antara bisnis, warga, perlindungan data independen dan pemerintah. 

Industri bisnis juga ingin lebih meningkatkan ketentuan yang sedang berlangsung dengan menetapkan dasar yang baik untuk kolaborasi yang lebih bermanfaat antara sektor publik dan swasta dalam prosesnya. 

Memiliki otoritas independen membuka jalan bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam kerjasama penegakan internasional di bidang perlindungan data melalui berbagai jaringan pengawas independen. Ini penting untuk kasus lintas batas, dan terlebih lagi untuk partisipasi dalam dialog regulasi di tingkat internasional dan pembentukan standar global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun