Mohon tunggu...
Wardah Botutihe
Wardah Botutihe Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Place: SulawesiUtara_Kota Bitung

AllahSwt

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehadiran Cahaya Cinta Tuhan dalam Hati Sang Mualaf

14 Oktober 2019   23:12 Diperbarui: 18 Oktober 2019   22:47 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Yaudah, iya.. nanti aku bantu kamu, tapi ntar ya ri, soalnya aku ada kelas saat ini.! Bisa kan? " Jawab Tamara dengan nada buru-buru.

" aku duluan ri,. Assalamualaikum.. " sambil melangkah pergi ke kelas.

" eh, eh,.. iya Waalaikumsalam , " Ujar ria dengan ekspresi wajah senyum yang mewakili perasaanya yang sangat bangga dengan sahabatnya. "Yasudah deh, aku pulang saja. " ria beranjak dari taman kampus tempat dimana dia dan Tamara duduki. Dan pergi ke suatu tempat. Dan mengingat ia ingin mencari referensi buku untuk menyelesaikan tugas kuliahnya itu. Ria pun beranjak pergi ke sebuah tokoh buku yang ada di kota manado. Sesampainya ria di tokoh buku tersebut, lalu mulai mencari-cari dan mengelilingi setiap rak-rak buku yang ada di toko itu. Tetapi, di salah satu rak buku yang dijumpainya ia menemukan sebuah buku yang membahas mengenai Ilmu-ilmu filsafat , filosofi-filosofi yang di gemari oleh sahabatnya. yang tidak lain ialah Tamara Austina  "Ini nih buku yang sangat digemari si ibu filosofi aku". Ujar ria dalam hatinya. Tetapi, pada saat ria berada di antara buku-buku filsafat, ia melihat seorang laki-laki sedang berdiri di hadapannya, memiliki tinggi badan yang sangat bagus, dan wajah yang begitu tampan. Rupanya lelaki tersebut  merupakan seseorang yang pernah singgah dan mengisi hati sahabat baiknya, yah walaupun tidak sampai pacaran.

" Wah, ini kan buku yang di cari-cari Tamara, pasti dia bakal senang kalau aku beliin dia buku ini, lebih baik aku beliin aja deh.., " seru ria

"eeee.. mmm..ituuu, bukannya si Nugrah, eh,iya itu dia.. "

" Masya Allah, padahal baru empat bulan ia tinggal di Yogyakarta, sudah berubah sedrastis itu. Ya allah begitu indah ciptaan-Mu ya Raab. " Ujar Ria dengan nada suara yang begitu manis

" eh, bentar deh., ngomong-ngomong ngapain yah, dia disini. Bukannya studinya di Yogyakarta sana belum kelar. Kok tiba-tiba sudah disini. Elah riahh, kan itu bukan urusan kamu ayolahh!! " Tanya ria dalam pikirannya.

Kemudian setelah ia mendapatkan buku yang dia cari, juga ia beli buku untuk sahabat baiknya. Riapun melangkahkan kakinya ke tempat kasir, untuk membayar buku-buku yang dibelinya. Pada saat di kasir, tiba-tiba seorang laki-laki menyapa ria dengan suara yang begitu bagus.

" Hai ? " sapaan Nugrah

" eee.. hai .. " Jawab ria

" Kamu bukannya teman Tamara Austina, anak jurusan sastra bahasa di universitas samratulangi manado kan? " Tanya Nugrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun