Sang guru mengulang bait puisinya, Dengan harapan semangat kembali terbit di dalam hati, Anak-anaknya yang semula pesimis dan gelisah, Kini bersemangat dan penuh keyakinan kembali.
"Masa depanmu cerah, kawan, Jika kamu berusaha dengan baik, Maukah kamu bersama-sama dengan kami, Mewujudkan impian yang tak terbayangkan?"
Guru dan murid, kini bersama-sama berjuang, Mengejar cita-cita dan meraih sukses yang sejati, Tak lagi terhenti oleh keterbatasan yang ada, Namun tetap menghargai kisah hidup yang telah dijalani.
Sang murid membalas puisi guru tersebut,
Dalam hatiku yang penuh syukur, Kuterima kata-kata bijakmu, Guru yang selalu memberiku dorongan, Agar tetap semangat dalam menapaki hidup ini.
Masa depanku memang masih kelam, Dan keluargaku mungkin tak terpandang, Namun kau berhasil mengajarkan padaku, Bahwa tak ada yang tak mungkin untuk diwujudkan.
Ku yakin dengan semangat yang ada di dalam diriku, Dukunganmu dan doa dari orang yang tersayang, Akan kujadikan bekal untuk menggapai impian, Meski jalannya terjal dan sulit untuk dilalui.
Aku berjanji akan berusaha sekuat tenaga, Tak akan merasa putus asa meski kadang berat, Aku akan selalu mengingat pesanmu, Masa depanku cerah, asal aku berusaha dengan baik.
Terima kasih banyak, Guru terbaikku, Untuk semua yang telah engkau ajarkan padaku, Aku akan selalu memperjuangkan mimpi-mimpiku, Dan engkau selalu ada di hatiku sebagai teladan yang selalu kukenang.