Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sudah Maling di Masjid Pula!

27 Mei 2016   17:02 Diperbarui: 27 Mei 2016   19:03 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandal ini diberikan oleh marbot masjid setelah saya kehilangan sepatu saya, (dokpri).

Pengalaman Kehilangan Tas di Masjid Lain

Pengalaman ini lebih menyesakkan saya dari pada kemarin. Kejadian ini terjadi pada malam hari. Saya dan enam teman saya bermaksud untuk makan bareng di sekitar pondok pinang. Pilihan tempatnya adalah penjual seafood di depan salah satu Masjid Besar di Pondok Pinang. 

Acara makan bareng itu merupakan perayaan job pertama band kami manggung di sebuah acara. Hanya seratus ribu rupiah untuk bertujuh. Bahagia, karena biasanya dulu kalau mau manggung, kami yang malah bayar. Apalagi saat itu kami satu panggung (bukan manggung bareng lo ya) dengan Band Garasi yang salah satunya digawangi oleh Fedi Nuril. 

Sebelum sholat, kami bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat isya. Masjid saat itu sudah terkunci. Kami tidak bisa sholat di dalam. Kami sholat di emperan. Setelah selesai sholat, kami bergegas ke tempat makan.

Sedang asik ngobrol tentang penampilan kami manggung. Saya tiba-tiba teringat sesuatu. Ada yang aneh pada diri saya. Ternyata saya tidak membawa tas. Saya dan seorang teman bergegas kembali ke tempat sholat. Namun tidak ditemukan keberadaan tas saya. Berkeliling seluruh area masjid, tapi masih saja tas itu tidak ketemu. Tanya kepada marbot, juga dia tidak tahu, karena sedari tadi sedang ada di dalam ruangannya.

Hari itu, dibalik kebahagiaan karena mendapat job pertama, saya menangis dalam hati. Di tas itu tidak ada duit atau dompet saya. Tapi di tas itu ada kumpulan soal ujian masuk universitas dari bimbel yang sudah 80 persen tertulis jawabannya dan caranya. Saya mungkin bisa mendapatkan soal itu kembali. Tapi jawaban berserta caranya, tidak akan sampai 80 persen. Karena jadwal belajar bimbel sudah selesai. Dua minggu lagi SNMPTN akan berlangsung. 


Mengambil Pelajaran dari Kemalingan

Maling memang tidak pernah memandang tempat. Tidak di rumah, di pasar, bahkan di masjid. Bahkan dua masjid dekat rumah saya, pernah kebobolan kotak amalnya serta kemalingan speaker dalam ruangan masjid. Inilah yang membuat kebanyakan pengurus masjid mengunci pintu masjid setelah sholat jamaah isya selesai. Saya pun mengambil pelajaran. Bahwa dimanapun berada, saya harus lebih berhati-hati. Jangan taruh barang sembarangan. Amankan barang bawaan. Karena maling itu ada karena dia sudah merencanakan atau karena ada kesempatan. Waspadalah. Waspadalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun