Mohon tunggu...
Wawan Fun Tahsin
Wawan Fun Tahsin Mohon Tunggu... Penyuluh Agama Islam KUA Mlati

Penyuluh Agama Islam, Guru Ngaji, Trainer Fun Tahsin, Konselor Rumah Keluarga Indonesia, Penulis Buku, Pembimbing Umroh/ Haji, Pembelajar, konsultan pendirian rumah quran, Toko Buku & Alquran, Konveksi seragam dewasa/anak serta Wisata Religi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Refleksi 200 tahun Perang Jawa bersama Pangeran Diponegoro

28 Juli 2025   08:24 Diperbarui: 28 Juli 2025   08:24 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Raja Tanpa Mahkota

Pangeran Diponegoro adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono III dari Kesultanan Yogyakarta. Ia dikenal sebagai sosok yang taat beragama, sederhana, dan peduli terhadap penderitaan rakyat. Ketidakadilan penjajah kolonial Belanda yang merampas tanah rakyat, campur tangan dalam urusan keraton, dan melemahkan nilai-nilai Islam memicu perlawanan.

Penyebab Utama Perang Jawa:

  • Penindasan dan pajak yang mencekik rakyat oleh Belanda.

  • Ketidakpuasan atas intervensi Belanda di lingkungan keraton.

  • Pemasangan patok jalan oleh Belanda di atas tanah leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin (di Tegalrejo).

Jalannya Perang (1825--1830):
Perang dimulai saat Pangeran Diponegoro mengangkat senjata dan memimpin gerilya rakyat Jawa melawan Belanda pada 20 juli 1825, 200 tahun yang lalu. Ia didukung oleh tokoh-tokoh Keraton yang militan seperti Sentot Prawirodirjo dan Kyai Maja. Perang berlangsung sangat sengit dan meluas hampir ke seluruh wilayah Jawa. Strategi perang gerilya yang digunakan menyulitkan Belanda dan membuat mereka mengalami banyak kerugian.

Sikap Heroik Pangeran Diponegoro:

  • Teguh dalam prinsip: menolak kompromi dengan Belanda.

  • Pemimpin spiritual dan militer: menggabungkan perjuangan spiritual, fisik dan jihad melawan penjajahan.

  • Membela rakyat kecil: memperjuangkan hak-hak rakyat yang tertindas.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun