Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Jalan Perdamaian: Pemikiran Kemanusiaan Gandhi di Tengah Konflik Global

1 Juli 2025   20:28 Diperbarui: 1 Juli 2025   20:55 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahatma Gandhi (1869-1948) dan Pemikiran Kemanusiaan. (Ilustrasi: Gemini)

Pemikiran Gandhi tentang Kemanusiaan

Menurut Gandhi manusia adalah mahluk yang kompleks dan unik. Ia berprinsip bahwa tubuh manusia adalah bagian dari hukum alam, artinya bahwa tubuh manusia mengalami proses perkembangan, yaitu dari himsa menuju ke ahimsa. Manusia berusaha sekuat tenaga untuk tidak memusnahkan mahluk-mahluk lain dan berusaha sekuat tenaga untuk membebaskan diri dari api himsa.

Gandhi sangat menekankan manusia sebagai mahluk yang bersifat individu sekaligus sosial. Saling menjalin korelasi secara timbal balik di masyarakat, bahkan dalam korelasi itu tidak jarang individu berkorban demi kepentingan masyarakat seperti yang dilakukan oleh Gandhi sendiri.

Gandhi berpandangan bahwa sikap pantang kekerasan bukanlah penghindaran diri dari perkelahian melawan kejahatan, melainkan sebaliknya sikap pantang kekerasan merupakan perkelahian yang lebih aktif dan lebih nyata melawan kejahatan, dibanding dengan pembalasan dendam yang hanya menambah kejahatan itu sendiri.

Gandhi merenungkan suatu perlawanan mental, sebagai perlawanan moral terhadap kesusilaan. Melalui perlawanan tersebut, Gandhi semata-mata berupaya menumpulkan mata pedang para penindas bukan dengan menahannya untuk menggunakan pedang yang lebih tajam matanya, melainkan dengan mengecewakan harapan para penindas akan balasan perlawanan secara fisik.

Pemikiran Gandhi tentang Politik

Bagi Gandhi kekuatan politik bukanlah tujuan akhir, melainkan salah satu sarana yang memungkinkan rakyat memperbaiki nasibnya dalam setiap bidang kehidupan. Kekuasaan politik berarti kemampuan untuk mengatur kehidupan nasional melalui para wakil rakyat.

Pemikiran Gandhi tentang kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mengatur diri sendiri dalam kehidupan nasional melalui para wakil rakyat. Jika kehidupan nasional sudah menjadi sempurna sehingga seakan-akan seperti mengatur diri sendiri, maka tidak perlu lagi wakil rakyat.

Ini berarti telah tercapainya keadaan anarkhi yang arif bijaksana, artinya setiap penduduk bertindak selaku penguasanya sendiri, dengan menguasai dirinya sendiri sedemikian rupa sehingga tidak menjadi pengganggu bagi sesamanya.

Dalam satu negara yang ideal, tidak perlu ada kekuasaan politik, karena sesungguhnya sudah tidak ada negara. Namun negara ideal itu tidak mungkin tercapai dengan sempurna dalam kehidupan nyata. Seperti yang diintrodusir Thoreau bahwa pemerintah yang sempurna adalah pemerintah yang memerintah sesedikit mungkin (Kustiniyati).

Gerakan Sosial Gandhi Melawan Penindasan (Ketidakadilan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun