Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Johanna Petronella Mossel: Lahirnya Kartu Bridge Wayang dan Kesadaran Pendidikan Budaya

22 Juni 2025   20:45 Diperbarui: 22 Juni 2025   21:18 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bidang pendidikan jelas ia mendobrak adat kebiasaan bangsa Indonesia waktu itu, yang hidup dalam tekanan penjajahan, bersifat mengalah terus. Johanna berprinsip, Belanda harus dilawan dengan kepandaian Bangsa Indonesia tak boleh terus-terusan mengalah.

Sebalik nya kita harus melawan Belanda dengan politik dan diplomasi. Semua itu menurut kecerdasan kita menghadapinya. Murid-murid Institut Ksatrian semuanya dibekali dengan dasar pemikiran untuk menunjukkan kemampuan yang sama dengan Belanda.

Bahwa bangsa Indonesia mempunyai kemampuan intelek yang tidak kalah dengan Belanda, sekalipun bangsa kulit berwarna dan selalu dianggap rendah. Johanna ingin membuktikan bahwa sebagai manusia, kita punya hak asasi yang sama dengan bangsa lain yang menganggap dirinya super.

Johanna Petronella Mossel yang juga dikenal dengan sebutan Ibu Djafar, tinggal kenangan indah. Wanita pengabdi kemanusiaan dan pendidikan, pejuang yang tangguh yang berjiwa sosiawati, budiman dan juga dermawan, hidup sebagaimana adanya hidup

Beliau diakui sebagai seorang yang berjasa dalam menanamkan landasan semangat kebangsaan, cinta tanah air, berpikir modern, rasa nasionalisme dalam rangka perjuangan kemerdekaan Negara Indonesia. la memang seorang wanita yang berpikiran modern dan berjiwa modern. Seorang berdarah Indo yang hidup realistis dalam menilai baik dan buruk tingkah laku serta perbuatan manusia. 

Dalam hal ini Johanna telah mampu bersikap dan bertindak adil. Ia membela bangsa Indonesia bukan karena alasan sentimental namun karena ia melihat kebenaran dan keadilan itu.

Johanna Petronella Mossel adalah sekuntum dari jutaan wanita bunga bangsa, yang telah dengan tulus ikhlas memberi kan segalanya demi kemerdekaan, persatuan dan kesatuan bangsa, demi kesejahteraan umat manusia.

Beliau adalah contoh teladan yang baik bagi generasi penerus yang mau belajar tentang sejarah bangsanya. Ibu Johanna mengerti betul makna pengabdiannya untuk perjuangan, pendidikan, kbudayaan, usaha sosial dan kemanusiaan.

Sumber: Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Titiek W.S, Aries Lima, 1982

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun