Perpspektif Islam tentang Job Hopping
Q.S. 67:15. mendorong  dan  ajakan  secara  umum  pada  manusia, secara  khusus pada umat Islam supaya sebaik-baiknya memanfaatkan bumi serta menggunakannya agar bisa menjadikan  hidupnya  nyaman  dengan  tanpa  mengabaikan  generasi setelahnya (Shihab).
Q.S. 9:105 menggambarkan  perintah agar  manusia berusaha  dengan  gigih serta bekerja  untuk menghasilkan  sesuatu  yang  sesuai dengan  keinginannya.  Karena  pekerjaan adalah  sesuatu  yang  penting  untuk  di  kerjakan  setiap  perbuatan  amal  atau  usaha  yang dilakukan pasti di ketahui Allah, Rasulullah dan orang-orang yang mukmin. Semua usaha atau perbuatan yang dilakukan pasti akan mendapatkan imbalan atau pembalasan.
Manusia  pasti akan mengalami  berbagai cobaan dan kesukaran  yang di  alami,  bekerja  adalah  suatu kewajiban  dan  bagian  dari pada  ibadah  juga fitrah  bagi  manusia  sebagai  penopang  kehidupan  memenuhi  baik  sandang  pangan  dan  papan sehubungan  dengan  kebutuhan  manusia, bisa dilihat dari maha pengasih serta maha pemurahnya Allah yang sudah menyediakantempat hidup serta kehidupan manusia yang luar biasa.
Alasan Bertahan dan Pindah Kerja
Jika akan melakukan job hopping harus dipikirkan beribu kali dan sangat matang. Karena ini menyangkut kebutuhan ekonomi dan karier masa depan kita. Keputusan diambil harus berdasar rasionalitas tanpa emosionalitas. Keputusan rasional dengan pertimbangan internal eksternal akan berpotensi lebih baik daripada keputusan emosional semata.
Keputusan rasional dapat berupa pertimbangan keluarga, operasional, kebuntuan karier, pekerjaan memang tidak bisa dilakukan lagi karena alasan logis. Dan dipastikan tempat baru kita lebih baik dari sebelumnya. Keputusan rasional tentunya berdasar dampak positif seperti yang telah dijelaskan
Keputusan emosional bisa berupa, konflik, ego pribadi, mental, merasa tidak cocok (bukan tidak mampu), dan lainya. Keputusan emosional akan berpotensi negatif karena tanpa perhitungan matang, kita belum siap sepenuhnya untuk berpindah, yang tentu pula ditempat barupun akan berdampak.
Catatan Penulis untuk Para Job Hopping
Selama hampir 30 tahun, saya telah memiliki kesempatan untuk bekerja di berbagai sektor, pabrikan, pemasaran, perkantoran, lapangan, pendidikan, freelance dan lainnya. Setiap bidang memberikan pelajaran dan perspektif unik, meskipun di antaranya menantang karena adanya keterbatasan dan minat diri.
Hal yang penting ingin disampaikan berdasarkan pengalaman ini:
- Job hopping kurang dari 2 tahun tidak effektif untuk karier. Minimal 2-3, ideal 5 tahun atau memang perusahaan baru yang menariknya.
- Nikmati pekerjaan anda saat ini dengan penuh dedikasi, sesulit apapun itu, tidak berpikir untuk berpindah tanpa alasan rasional.
- Untuk yang baru memulai karier, kesampingkan dahulu masalah upah yang dianggap tidak sesuai. Utamakan dahulu jam terbang pengalaman.
- Jangan perhitungan untung rugi terhadap waktu dan pekerjaan. Selesaikan tanggungjawab kita, investasi karier juga.
- Walaupun bukan bidang keahlian, selama masih bisa bekerja lanjutkan, ini adalah pengalaman yang mungkin tidak mudah didapat.
- Terus mengembangkan kemampuan diri baik bidang pekerjaan maupun lainnya sebagai literasi wawasan pengembangan diri yang akan mendukung karier.
- Jika tamatan SMA sudah berkarier, usahakan untuk masuk kuliah minimal sampai S-1 sebagai investasi karier kita.
- Lakukan job hopping dengan alasan logis rasional, bukan emosional