"Memperingati Hari Puisi Nasional 28 April: Puisi tidak hanya untaian kata, namun jadi solusi emosi disaat orang berada dalam pergulatan dan tekanan hidup, tidak ada tempat mengeluh, puisi mampu menenangkan hatinya."
Detik kehidupan menemani mimpi
Berdentang kencang bergenderang
Waktu terus berganti tiada peduli
Liku hidup makin mendaki tak bertepi
Uang diburu sulit ditipu
Perut meronta merajalela hampa rupiah
Dompet menjerit saat harga dilangit
Mimpi kecilku, besar kehilangan
Jalanan makin panas deru kehidupan
Sesak orang berdemo berteriak serak
Teman berdasi sulit mendampingi
Mereka sibuk berdiskusi bersama kroni
Anakku sekolah berkeluh kesah
Pelajaran selalu berganti arah
Berhitung angka, ilmu tidak pasti
Berharap ijazah meski tak tentu cerah
Budaya bernostalgia, modernitas berkuasa
Sosial dihantam individual
Milenial sulit berdamai bersama bapak tua
Nilai luhur terancam ganasnya zaman
Kemana kuharus mengadu merayu
Aku bukan pesimis, hanya ingin kepastian
Aku tahu Tuhanku, Aku tahu jalanku
Aku malu, hanya sang pencitra dimata-Nya
Puisi, temanilah aku!
Di kala sunyi menyelimuti kalbu
Saat langkah gontai menapaki debu
Aku perlu kesetiaanmu
Maafkan aku, puisi! Kau jadi pelarianku
Tempat keluh kesah jiwa pilu
Dalam bait-baitmu kutemukan teduh
Meski kenyataan seringkali penuh peluh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI