Permasalahan premanisme tidak hanya diselesaikan pada ujungnya saja, karena akan terus muncul berulang. Pendekatan Gus Dur yang mengedepankan dialog, pemberdayaan masyarakat, dan pemahaman akar permasalahan dapat menjadi inspirasi dalam merumuskan solusi komprehensif yang tidak hanya bersifat represif, namun juga humanis dan berkelanjutan sebagaimana dia juga mampu meredam isu-isu pluralusme yang dulu tajam kini relatif bisa lebih kondusif.
Pendekatan Humanis dan Kemanusiaan
Gus Dur selalu menekankan pentingnya memandang manusia secara utuh, terlepas dari latar belakangnya. Dalam kasus premanisme, pendekatan humanis akan mendorong upaya untuk memahami akar permasalahan yang menyebabkan seseorang terlibat dalam kegiatan premanisme, seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, atau ketidakadilan sosial.
Keadilan Sosial
Gus Dur sangat peduli dengan isu keadilan sosial. Premanisme seringkali muncul sebagai akibat dari ketidakadilan, kesenjangan ekonomi, dan lemahnya penegakan hukum. Pendekatan Gus Dur akan menekankan pentingnya menciptakan masyarakat lebih adil dalam mengurangi akar masalah premanisme.
Pemberdayaan Masyarakat
Gus Dur selalu mendorong pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks premanisme, pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan penciptaan lapangan kerja, sehingga masyarakat memiliki alternatif yang lebih baik daripada terlibat dalam kegiatan ilegal.
Dialog dan Pendekatan Persuasif
Gus Dur dikenal dengan kemampuan dialognya yang luar biasa. Pendekatan dialog dan persuasif dapat digunakan untuk mengajak para preman untuk meninggalkan kegiatan mereka dan kembali ke jalan yang benar.
Penghormatan terhadap Semua Golongan
Gus Dur selalu menghargai semua golongan masyarakat. Dalam mengatasi premanisme, pendekatan yang inklusif dan tidak mendiskriminasi akan lebih efektif dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan.