Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Problematika Premanisme: Upaya Integrasi Nilai-Nilai Gus Dur dalam Solusi Komprehensif

26 Maret 2025   23:04 Diperbarui: 27 Maret 2025   17:22 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumbuhnya premanisme karena ada persaingan hidup, dan ada juga yang membutuhkan, seperti jasa rentenir, keamana dan lain-lain. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan di tengah masyarakat karena ada beberapa pihak yang mengabaikan hukum negara sehingga mereka mencari jalan yang tidak biasa dalam menyelesaikan masalah.

Premanisme bisa terjadi pada semua kalangan masyarakat kecil hingga atas dengan berbagai masalah kepentingan masing-masing. Dari mulai hal remeh temeh, perebutan lahan, parkir, utang yang kadang berujung maut, ataupun masalah lingkaran besar sekalipun dengan masalah yang besar pula.

Langkah Preventif Lembaga Pendidikan

Pendidikan tidak hanya dilaksanakan secara internalisasi konsep dan program semata, namun juga perlu langkah pembelajaran dan terobosan nyata secara praktek bagi semua siswa. Termasuk mengakomodir siswa yang justru berpotensi melakukan tindakan premanisme.

Pendidikan mampu membatasi ruang gerak siswa dari perilaku negatif dan memaksimalkan waktu siswa dengan berbagai kegiatan dan memiliki karakter positif yang bernilai nyata dari Pancasila demi bekal masa depannya.

Diperlukan pula program-program khusus sekolah dari tingkat dasar agar bisa mengakomodir siswa yang justru memiliki potensi perilaku premanisme. Upaya penanganan siswa yang komprehensif mencakup dukungan psikologis serta partisipasi dalam program terapan yang bersifat wajib.

Untuk memberikan dampak yang lebih signifikan, program ini dapat melibatkan kerjasama dengan berbagai institusi, termasuk TNI/Polri, Dinas Sosial, atau lembaga lain sesuai dengan kebutuhan. Khususnya, kerjasama dengan TNI/Polri dapat menghasilkan program inovatif yang berfokus pada kedisiplinan dan pembentukan karakter siswa. Mengikuti kegiatan TNI/Polri, Pendidikan Bela Negara, memberikan pendidikan khusus, program pencegahan dan penangkalan serta program lainnya.

Nilai-Nilai Gus Dur dalam Solusi Komprehensif

Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, Presiden Republik Indonesia keempat, periode 1999 hingga 2001, adalah sosok kharismatik yang dikenal sebagai tokoh pluralisme sejati di Indonesia.

Dengan pemikiran yang inklusif dan toleran, Gus Dur secara konsisten memperjuangkan hak-hak minoritas, mendorong dialog antar agama, dan menentang segala bentuk diskriminasi.

Nilai-nilai luhurnya, seperti keadilan, toleransi, dan kemanusiaan, tidak hanya relevan dalam konteks keberagaman, tetapi juga memiliki potensi besar dalam upaya mengatasi problematika premanisme di Indoonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun