Hari-hari berikutnya suasana hutan hitam masih aman, terdengar suara nenek tua menasehati cucu-cunya yang hendak bertelur.Â
"Kalian kalau bertelur jangan di tepi hutan, nanti ketahuan pemilik hutan, bisa dibasmi kita, " nasihat sangat nenek tua
Saat nenek tua sedang menasehati cucu-cunya, seorang anaknya datang,Â
" Ibu,  banyak yang diculik, ada juga gergaji raksasa menggaruk kita, bahkan pohon-pohon ditebang, sehingga kita  kita semua nampak dari luar, "
Sang nenek tua menghela nafas, lalu berkata, " berarti waktunya sudah tiba, keberadaan kita sudah diketahui sang pemilik, bahkan ibunya, semoga saja Ibunya tidak konsisten membasmi kita sampai punah, " harap sangat nenek.Â
Harapan tinggal harapan, Ibunya Fitri paling anti terhadap mereka, dia konsisten membersihkan rambut Fitri hingga bebas dari parasit yang bernama kutu itu. Ketika nenek sudah sampai lebih dahulu di kertas putih, tempatnya dieksekusi oleh ibunya Fitri, dia menyesal pindah ke kepala Fitri, " Harusnya aku dulu tetap di kepala temannya Fitri, mungkin nasib keturunanku tidak seperti ini, "
Hallo teman-teman, ini adalah kisah bangsa kutu yang di basmi oleh Ibu pemilik kepala, semoga terhibur.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI