Mohon tunggu...
Wasiatus Shodariyah
Wasiatus Shodariyah Mohon Tunggu... Pramugari - Pelajar

من جد و جد

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Eksistensialisme dan Para Pemikir Eksistensialisme

1 Mei 2020   00:35 Diperbarui: 7 Juni 2021   15:48 17612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat Eksistensialisme dan Para Pemikir Eksistensialisme (unsplash/inaki del olmo)

Assalamualaikum teman-teman.

Dipertemuan ke delapan ini saya akan membahas tentang pengertian filsafat Eksistensialisme dan tokoh-tokoh pemikir filsafat Eksistensialisme.

Eksistensialisme adalah suatu aliran filsafat  yang fahamnya beranggapan bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam melakukan suatu tindakan dan bertanggung jawab atas tindakannya tanpa memikirkan terlebih dahulu antara tindakan yang baik maupun yang buruk. 

Pada intinya eksistensialisme ini memandang bahwa manusia itu tidak dapat terbelenggu dengan aktifitas lain yang membuat manusia bisa kehilangan hakikat hidupnya yaitu sebagai manusia yang bereksistensi.

Aliran ini dibagi menjadi 2 yaitu teitis dan ateitis. Ateitis ini beranggapan bahwa manusia itu bereksistensi atau mempunyai kebebasan namun, itu atas dasar pengaruh dari hendak Tuhan. Sedangkan ateitis beranggapan bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam bereksistensi, tapi itu terlepas dari kehendak Tuhan.

Baca juga : Mereflekasikan Teori Eksistensialisme Jean Paul Sartre dengan Pendekatan Pemikiran Islam

Tokoh Pemikir Eksistensialisme

1. Jean Paul Sartre
Merupakan seorang pencetus aliran eksistensialisme yang lebih menekankan pada kebebasan manusia. Ia mengatakan kebenaran itu bersifat relatif, bahwa manusia diciptakan mempunyai kebebasan untuk mengatur dan menentukan dirinya. Karena masing-masing manusia bebas untuk melakukan sesuatu yang menurutnya benar.

2. Soren Kierkegaard
Eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang dipilih melalui kebebasan. Menurutnya, eksistensi manusia bukan sesuatu yang diam tetapi manusia itu senantiasa bergerak menuju kemungkinan. Ia menekankan harus ada keberanian dari manusia untuk mewujudkan apa yang dimungkinkan.

3. Martin Buber
Eksistensialisme adalah nilai eksistensi manusia itu tidaklah murni dari manusia. Pendapatnya ini memang berbeda dari tokoh sebelumnya, tetapi masih dalam lingkungan eksistensialisme. Menurutnya eksistensi dapat dipengaruhi oleh hubungan sesamanya.

Baca juga : Pelajaran Eksistensialisme dari Qoheleth: Berdansa di Tengah Keabsurdan Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun