Di hari bahagiamu. Jangan pernah sekalipun engkau berpikir bahwa Aku akan pergi meninggalkanmu.Â
Engkau adalah belahan jiwaku. Aku adalah Adam-mu dan engkau adalah Hawa-ku.Â
Jika Aku adalah siangmu maka engkau adalah malamku.Â
Karena engkau dan Aku tercipta untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
Engkau adalah Ratu di dalam kerajaan hidupku.Â
Kerajaan yang tercipta dari kesedihan dan kebahagiaan yang telah lebur menjadi satu.Â
Engkau adalah Ratu malam yang di takdirkan Tuhan untuk menjadi Mahkotaku.
Sebab engkau adalah Wijayakusuma.Â
Bunga yang di takdirkan tumbuh di halaman sang Raja.
Catatan: Puisi ini hanya fiktif belaka. Mohon dimaafkan jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.