Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wanita di Penghujung Malam

21 Juni 2018   13:07 Diperbarui: 11 Desember 2018   18:45 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidurlah kak, sudah hampir pagi. Kataku lagi, sambil berusaha menarik tanganku yang tadi sempat menyentuh sesuatu yang begitu lembut dan kenyal, namun terasa begitu hangat di balik rok kain hitam panjangnya itu.

Wanita berkulit hitam manis itu menatapku, matanya yang berkaca-kaca. Ada rasa kecewa ketika dengan halus aku berusaha menarik tanganku dari balik gengaman jari-jemarinya.

“Abang tidak mau mengobatiku? Atau karena abang jijik setelah tau siapa aku sebenarnya?” Nada suaranya sedikit meninggi, bahunya terguncang-guncang menahan suara tangisnya yang hampir pecah sedari tadi.

Bukan aku tidak mau mengobati kakak, apalagi merasa jijik melakukannya dengan kakak, hanya saja saat ini aku belum tau bagaimana cara mengobati penyakit yang kakak alami itu. Kataku lagi lagi sambil berusaha menenangkannya, berusaha menghibur luka hatinya yang merasa begitu terhina, oleh seorang pria yang baru saja menolaknya. Berusaha menenangkan tangisnya, berusaha memulihkan kepercayaan dirinya yang sempat terhempas jatuh dan hancur berkeping-keping barusan.

Selanjutnya >>

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun