Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wanita di Penghujung Malam

21 Juni 2018   13:07 Diperbarui: 11 Desember 2018   18:45 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian Empat

Sebelumnya <<

*

KU CIUM PIPINYA, dan kucoba lumat bibirnya. Wanita berkulit hitam manis yang sudah terlanjur kesal karena merasa di lecehkan sampai ke titik terendah harga dirinya ini melengos, membuang wajahnya.

Maafkan aku, entah dosa dan kesalahan apa yang dulu pernah kakak lakukan sebelumnya. hingga kakak bisa mengalami nasib seperti ini, setahuku. Dunia ini tercipta berdasarkan hukum sebab akibat, dan berdasarkan semua cerita yang kakak sampaikan dari tadi, aku tau kalau kakak adalah wanita baik-baik. Menutup aurat dan menjaga harga diri. Tapi entah kenapa kakak harus mengalami sakit yang harus di obati dengan cara yang tidak umum seperti penyakit lainnya itu.

Wanita berkulit hitam manis ini diam, menatapku, tidak berusaha menjauhkan atau menepis tangan-ku yang masih menyentuh dagu-nya. Tangisnya kembali pecah. Sambil menangis dia kembali berkata,”Apa dosa dan kesalahan kakak bang? Sampai harus mengalami nasib di permalukan seperti ini?” katanya lagi sambil menatap sendu ke arahku.

Aku tidak tau, mungkin saja ada kesalahan masa lalu, yang kakak sudah lupa, atau mungkin ada hal-hal yang kakak lakukan dulu ketika mendiang suami kakak masih hidup yang belum kakak ceritakan sama aku. Kataku lagi, membiarkan wanita berkulit hitam manis ini mengeluarkan semua luapan emosi dan perasaan nya malam ini di dadaku.

Sambil memeluk dan membenamkan seluruh wajahnya di dadaku, dia kembali menangis, menumpahkan emosi dan semua unek-unek yang selama ini mengganjal di dalam hatinya. Cukup lama kubiarkan, hingga dia kembali tenang dan mulai berhasil menguasai dirinya lagi.

“Dulu suami pertama kakak berasal dari keluarga yang ekonomi-nya cukup mapan, saat itu kakak begitu tergila-gila padanya. Hingga kakak khilaf, dan saat itu kakak pergi ke dukun, untuk memelet suami kakak tersebut, agar dia mau menikahi kakak.” Katanya pelan Di antara tangisnya. Terus…Tanyaku penasaran.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Memelet / Pelet merupakan jenis ilmu gaib yang berfungsi untuk memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta kepada orang yang mengirim pelet tersebut.

“Selanjutnya setelah kami menikah, kakak yang saat itu begitu kuatir kalau dia akan pergi meninggalkan kakak karena tau kalau saat malam pertama itu kakak sudah tidak perawan lagi. Akhirnya kakak kembali mendatangi dukun yang mengguna-gunainya waktu itu. Saat itu kakak bahkan meminta susuk agar suami kakak itu semakin sayang dan tidak berfikir untuk meninggalkan kakak. Pada awal-awal susuk itu di pasang, rumah tangga kami sangat harmonis, dia menuruti apa saja kemauan kakak waktu itu, hingga suatu ketika kakak terlupa. Kakak melanggar pantangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun