"Saat negara dengan para pejabatnya asyik berpesta sendiri dibiayai pajak rakyat, warga menciptakan kebahagiaannya dengan bergotong royong merayakan tujuh belasan"
Masih ramai dan terus dibahas di grup whatsapp komplek yang beranggotakan puluhan warga dari lima blok ini. Hingga semalam (21/8/2025) selalu ada update tetangga yang baru membuka hadiah dan doorprize peringatan kemerdekaan yang sebenarnya sudah dibagikan pada malam syukuran tanggal 16 Agustus yang lalu, tapi ternyata tidak semua warga segera membuka isinya.Â
Maka hari demi hari sejak malam itu grup WA menjadi heboh dengan cerita-cerita warga yang "memamerkan" isi kado dan doorprizenya masing-masing. Semakin heboh karena setiap hadiah yang dipamerkan segera ditanggapi dengan celoteh-celoteh dari sesama tetangga.
Seperti semalam ketika suasana pecah setelah salah seorang tetangga mengirim video unboxing doorprize. Rupa-rupa tanggapan bermunculan sebagai balasan bagi tetangga yang mendapatkan sepasang sandal jepit tersebut.
Sebenarnya sebagian bingkisan hadiah lomba telah diberitahukan isinya. Terutama untuk pemenang-pemenang utama perlombaan yang berupa kompor gas, rice cooker dan voucher belanja. Mereka yang merasa memenangi perlombaan tentu sudah berbunga-bunga begitu hadiah diterima. Tanpa membuka bungkusnya, isinya sudah bisa ditebak.
Namun, khusus doorprize yang dibagikan merata kepada semua warga, baik dewasa maupun anak-anak yang hadir pada malam syukuran, isinya dirahaziakan. Panitia tujuh belasan sekadar memberikan "teaser" dengan mengatakan banyak hadiah menarik akan dibagikan kepada warga yang ikut malam syukuran. Untuk meyakinkan warga, panitia menunjukkan beberapa foto hadiah dan doorprize yang telah dibungkus dan ditutupi kain di grup whatsapp. Unsur rahasia inilah yang membuat warga antusias dan penasaran.
Maka benarlah yang terjadi. Pada malam yang telah dinantikan, setelah didahului menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan panitia, dan beberapa menit ceramah, acara sampai pada puncaknya. Yakni, pembagian hadiah dan doorprize sambil menyantap makanan serta kudapan yang nikmat.
Sebuah wadah diedarkan ke tengah warga. Isinya lintingan kertas bertuliskan nomor. Setiap orang hanya boleh mengambil satu dan tidak diperbolehkan dibuka sebelum diminta oleh panitia.
Usai semua mendapat lintingan, satu per satu warga naik ke panggung. Dimulai dari anak-anak dan diteruskan orang dewasa. Di atas panggung, lintingan kertas dibuka dan disebutkan nomornya. Di atas panggung itu pula telah siap bungkusan-bungkusan doorprize dengan nomor masing-masing.Â
Keriaan tak terbendung setiap kali nomor disebutkan dan dicocokkan dengan bungkusan doorprize. Tepuk tangan, gelak tawa dan sahut-sahutan menghangatkan malam. Ketika seorang warga diketahui mendapatkan sebuah kardus besar yang ternyata berisi gulungan kasur lantai, ia segera meloncat girang. Disusul riuh para warga lainnya yang turut senang sembari berharap mereka pun akan mendapatkan doorprize yang menarik.Â