Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Diari Isoman 2: "Tentara Semut" Menyerang Tenggorokan

14 Agustus 2021   07:58 Diperbarui: 14 Agustus 2021   17:20 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isolasi mandiri (dok. pribadi).

Segera setelah hasil tes swab antigen keluar pada 26/7/2021 dan dikirimkan ke perwakilan puskesmas, saya diberi tahu bahwa obatan-obatan untuk isoman akan dihantarkan esok harinya. Belum tahu obat apa yang hendak saya terima nanti. Namun, saya sudah memberi tahu gejala yang saya rasakan hari itu.

Baca sebelumnya: Lapang Dada Diendorse Covid-19

Dengan bekal parasetamol 500 mg dan termometer saya memulai malam pertama bersama virus Corona. Saya beranjak tidur pukul 21.00.

Sebelum itu saya membuat wedang jahe dan sereh lebih dulu. Ini bukan hal baru bagi saya. Semenjak kecil ibu sudah memperkenalkan saya dengan minuman jamu. Maka saya sudah terbiasa meminum ramuan tradisional seperti wedang jahe, wedang uwuh, wedang secang dan sejenisnya.

Saya merasa minuman seperti wedang jahe dan sereh akan berguna untuk menyertai perang melawan Corona. Meski belum ada bukti ilmiah yang gamblang menerangkan khasiat ramuan tradisional ini untuk melawan Covid-19, paling tidak manfaat minuman tersebut sudah sering saya rasakan mampu membuat tubuh lebih nyaman ketika sedang meriang, masuk angin, atau kelelahan.

Pada malam pertama itu sebenarnya kondisi badan sudah jauh lebih baik. Meriang sudah hilang, tenggorokan sudah tidak gatal, dan pegal-pegal sudah berkurang. Saya pun bisa segera terlelap.

Namun, serangan tiba-tiba datang sekitar pukul 23.00. Saya terbangun dengan kondisi tenggorokan yang sangat gatal dan tidak nyaman. Batuk kering, walau hanya ringan, tidak bisa ditahan. Rasa tidak nyaman di tenggorokan ini melebihi sakit tenggorokan yang saya alami pada pagi harinya saat gejala awal muncul.

Seperti ada rombongan tentara semut yang tiba-tiba masuk ke tenggorokan dan berjejalan di dalamnya. Kalau bisa menjangkau bagian dalam tenggorokan, ingin rasanya saya menggaruknya. Rasa gatalnya benar-benar tidak nyaman.

Tanpa menunggu lama saya segera bangkit menuju dapur untuk memanaskan air rebusan jahe dan sereh. Selagi hangat saya meminumnya dengan tambahan sedikit gula merah. Entah apa yang terjadi, batuk dan rasa gatal di tenggorokan dengan cepat reda. Saya pun tidur lagi dan bisa nyenyak hingga bangun sekitar pukul 04.30.

Saya sedang tidak mengatakan bahwa wedang jahe dan sereh mampu mengusir Covid-19. Gejala setiap orang kemungkinan berbeda-beda. Respon dan batas toleransi setiap individu terhadap obat atau suplemen pun tidak sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun