Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Curhat Satgas Covid-19 di Jawa Tengah, Dipersulit Bupati dan Dipaksa "Tidak Ada Penambahan Kasus"

3 November 2020   09:10 Diperbarui: 3 November 2020   09:17 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam dialog Kompas Talks bersama Harian Kompas dan KAGAMA, Sabtu (24/10/2020) (dok. pri).

"Saya kira itu kepala daerah yang mesti diangket, diinterpelasi, dan dilengserkan!"

Kata-kata tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam satu kesempatan dialog Kompas Talks bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) pada Sabtu, 24 Oktober 2020. 

Ketika mengucapkannya rona mukanya sedikit menegang sambil memberikan tekanan pada intonasi suara. Tanda bahwa ia sungguh-sungguh dalam menyampaikan.

Mendengarkannya dari sambungan Zoom, saya berusaha menangkap setiap penjelasan penting sang gubernur. Sebab penjelasan itu merupakan jawaban atas "laporan" dan pertanyaan yang saya ajukan dalam dialog.

Sore itu saya menjadi peserta pertama yang laporan dan pertanyaannya ditanggapi oleh Gubernur Jawa Tengah. Beruntung tidak banyak peserta yang mengajukan pertanyaan sehingga tersedia cukup waktu bagi narasumber untuk memberi penjelasan. Lebih disyukuri lagi Gubernur Ganjar menanggapi laporan saya secara terbuka dan agak panjang lebar.

Laporan yang saya maksud berupa curhat dan keluh kesah Satgas Covid-19 di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Sebuah kebetulan karena Gubernur Ganjar Pranowo merupakan Ketua Umum KAGAMA sehingga acara Kompas Talks bersama KAGAMA sekaligus saya manfaatkan untuk meneruskan curhat tersebut.

Berita di The Jakarta Post mengutip penjelasan Gubernur Jawa Tengah saat menjawab pertanyaan dan laporan saya saat dialog Kompas Talks (gambar: thejakartapost.com).
Berita di The Jakarta Post mengutip penjelasan Gubernur Jawa Tengah saat menjawab pertanyaan dan laporan saya saat dialog Kompas Talks (gambar: thejakartapost.com).
Saat menanggapi laporan itu, Gubernur Jawa Tengah juga menyampaikan sejumlah hal penting yang kemudian dikutip dan diberitakan oleh media massa. Salah satunya oleh The Jakarta Post keesokan harinya.
***
Cerita bermula dari artikel "Pak Ganjar, Lihatlah Pesta Corona di Purbalingga Ini!" yang saya tayangkan di Kompasiana pada 28 September 2020. Tak diduga artikel itu mendapatkan perhatian yang lumayan luas.

Tak terduga pula beberapa hari kemudian saya menerima beberapa penjelasan dan pengakuan dari sumber-sumber di dalam Satgas Covid-19 Kabupaten Purbalingga.

Sumber pertama menyoroti data pandemi dan ketegasan aparat di Purbalingga. Wewenang unsur-unsur di dalam Satgas juga disinggung. Melengkapi kemudian sumber kedua yang mengungkap lebih rinci dan menjabarkan permasalahan penanganan pandemi di daerah.

Curhat mereka lumayan mengejutkan sekaligus memprihatinkan. "Saya seperti bawahan yang lainnya, sudah jengah dengan penanganan pandemi", kata sumber kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun