Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Orang Kristen Memandang Nabi Muhammad dan Islam?

11 Oktober 2019   09:16 Diperbarui: 23 Juni 2021   10:38 2261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid dan Gereja berdampingan di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Bukti kerukunan Islam dan Kristen (dok. pri).

"Islam adalah doktrin-doktrin kekerasan yang menakutkan. Islam adalah seperti yang dipertontonkan oleh Al Qaeda dan ISIS. Islam tidak menghargai HAM dan tidak memberi ruang kesetaraan"

Begitulah Islam dalam pandangan umum Craig Considine, seorang penganut Katolik, ketika masih remaja. Persepsinya tentang Islam dan umat muslim ketika itu senada dengan pemberitaan-pemberitaan media, terutama di Amerika Serikat yang dilingkupi Islamofobia.

Ketidaktahuan sebagian besar orang Amerika tentang Islam, ditambah egoisme dan kecerobohan media yang menutup mata pada keramahan dan kerahmatan Islam telah mendorong tumbuhnya kebencian terhadap Islam. 

Sementara di berbagai belahan dunia, kelompok-kelompok fanatik memanfaatkan ketidaktahuan ini dan dengan sentimennya masing-masing terus menebarkan ketakutan untuk memecah belah masyarakat.

Baca juga: Bersaudara dengan Orang Beda Agama dan Suku Sesuai Teladan Nabi Muhammad

Melawan Islamofobia


Namun, Craig memilih berdamai dengan diri sendiri. Ia tak mau terus-menerus disesatkan oleh narasi-narasi yang meragukan tentang Islam. 

Craig dengan minat serius mendalami studi Islam di perguruan tinggi. Ia bergaul dengan komunitas muslim dan belajar secara akrab dari profesor muslim. 

Apa yang terjadi selanjutnya bukan saja mampu memperbaiki persepsinya tentang Islam, ia juga berubah menjadi kagum dengan ajaran Islam dan jatuh cinta pada Nabi Muhammad saw. 

sumber: dokpri
sumber: dokpri
Kini, Craig merupakan Doktor Sosiologi di Rice University Amerika Serikat. Ia memusatkan perhatian dan penelitiannya pada dunia Islam, kehidupan Nabi Muhammad, Muslim Amerika, pluralisme keagamaan, serta hubungan-hubungan antara Kristen dan Islam.

Buku yang berjudul "Muhammad Nabi Cinta" ini meringkas sebagian pendalamannya tentang Islam, khususnya Nabi Muhammad. Gagasannya berangkat dari tema besar yang begitu jelas, yakni Islamofobia. 

Menariknya Craig yang seorang Katolik mengajukan pendekatan untuk melawan Islamofobia dengan mengangkat keteladan dan kebijaksanaan nabi umat Islam.

Melampaui Toleransi

Salah satu catatan terpenting yang digarisbawahi oleh Craig adalah Nabi Muhammad sebagai role model kepemimpinan bagi dunia yang majemuk seperti sekarang. Menurutnya Nabi Muhammad adalah teladan terbaik di muka bumi, terutama untuk urusan toleransi.

Namun, Craig juga menunjukkan dengan bukti kuat bahwa sikap dan perbuatan Nabi Muhammad pada dasarnya melampaui toleransi. Jika toleransi adalah menghargai perbedaan dan membiarkan keberagaman, maka yang dilakukan oleh Nabi Muhammad lebih dari itu. 

Nabi aktif hidup dalam keberagaman tersebut. Beliau mendorong pengikutnya untuk berinteraksi dan memperlakukan penganut agama lain secara baik dalam upaya menciptakan kehidupan bersama yang damai.

sumber: dokpri
sumber: dokpri
Salah satu teladan terbaik dicontohkan Nabi saat berdialog soal politik hingga agama dengan kelompok Kristen Najran pada 631 M. Pada banyak hal kedua kelompok menyepakati pandangan yang sama. Akan tetapi kelompok Kristen tetap meyakini agamanya.

Nabi Muhammad tidak sedikit pun memaksa kelompok Kristen untuk menerima ajaran Islam. Bahkan, di sela-sela dialog Nabi mempersilakan orang-orang Kristen Najran menggunakan sebagian Masjid Nabawi sebagai tempat berdoa. Tindakan itu diambil oleh Nabi karena tidak ingin membiarkan orang-orang Kristen berdoa di luar ruangan yang kotor dan kurang layak. 

Sebuah jembatan damai pun tercipta secara gemilang dalam pertemuan itu. Nabi Muhammad memberikan jaminan bahwa di bawah kepemimpinannya orang-orang Kristen akan mendapatkan perlindungan kebebasan beragama dan beribadah. Sebaliknya, kelompok Kristen Najran menaruh kepercayaan pada pemimpin muslim dan meminta perlindungan atas harta benda mereka. 

Nabi Muhammad pejuang HAM dan penentang rasisme (dok. pri).
Nabi Muhammad pejuang HAM dan penentang rasisme (dok. pri).
Biara kuno Santa Katharina di Gunung Sinai juga menjadi saksi sejarah bagaimana Nabi Muhammad membangun kerukunan sosial dan toleransi antar umat beragama. Perjanjian Nabi di tempat tersebut menjadi obat bagi ancaman intoleransi. 

Dari Gunung Sinai Nabi memerintahkan pengikutnya untuk menghormati gereja dan melarang menghancurkan rumah ibadah agama lain. Umat Islam dilarang menghalangi-halangi umat Kristen yang akan beribadah. Seruan ini berlaku sampai akhir zaman

Bagi Craig teladan Nabi Muhammad dalam interaksinya dengan kelompok-kelompok Kristen tersebut lebih dari sekadar toleransi. Dukungan Nabi Muhammad terhadap kehidupan orang-orang Kristen, keramahannya yang merangkul penganut agama lain dalam dialog antar iman, serta sikapnya yang tidak membiarkan adanya penzaliman keagamaan adalah penegasan cinta Nabi yang mengakui pluralisme.

Dengan demikian pandangan Islamofobia yang bertabur prasangka bahwa Islam merupakan agama kekerasan dan tuduhan bahwa Nabi Muhammad seorang penganjur kekerasan terhadap kelompok agama lain adalah sebuah kesesatan.

Baca juga: Allah Maha Penyayang, Mengapa Umatnya Pemberang?

Islam dan HAM

Craig menentang anggapan yang menyatakan Islam tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan modern. Argumennya didasarkan dokumen-dokumen sejarah dan isi Al Quran. 

Menurutnya Islam sangat mendukung kesetaraan umat manusia dan Nabi Muhammad adalah juara dunia dalam hal penegakan HAM. Nabi di mata Craig memiliki mentalitas anti-rasisme yang sangat kuat. Salah satu yang dicontohkan Nabi adalah persahabatannya dengan budak kulit hitam. 

sumber: dokpri
sumber: dokpri
Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa sepanjang hidupnya Nabi Muhammad berjuang melawan pelabelan kelompok masyarakat berdasarkan warna kulit, ras, dan suku. 

Di Gunung Arafah dalam khotbah terakhirnya Nabi secara tegas menyatakan orang Arab tidak lebih unggul dibanding orang non-Arab dan orang kulit putih tidak lebih unggul daripada orang kulit hitam. Sebaliknya orang non-Arab juga tidak lebih superior dibanding orang Arab. Kecuali karena kesalehan dan amal perbuatan mereka.

Pesan anti-rasisme tersebut merupakan bukti yang sangat nyata bahwa Nabi Muhammad bukanlah sosok pemecah belah. Sebaliknya, itu menjadi bukti tak terbantahkan bahwa Nabi layak dijadikan inspirasi utama bagi dunia saat ini untuk melawan rasisme. Bagi Craig, Nabi Muhammad jauh mengungguli tokoh pejuang HAM mana pun.

Gagasan Nabi mengenai kesetaraan manusia juga merefleksikan ajaran Islam mengenai kedudukan perempuan. Nabi Muhammad mendukung perempuan untuk mendapatkan hak-hak mereka. Itu bisa dilihat dari perempuan-perempuan di kehidupan Nabi. Istri-istri Nabi adalah para perempuan yang aktif dan memiliki pengetahuan tinggi. 

Nabi mendorong perempuan muslim untuk berperan dalam banyak bidang, seperti perdagangan, politik, dan pemerintahan. Fakta ini jelas bertolak belakang dengan prasangka dan anggapan keliru yang menyebutkan Islam menempatkan perempuan secara tidak adil pada posisi yang rendah.

Diskursus Islam-Kristen

Dalam konteks Craig sebagai seorang apologis Islam, sangat jelas ia mempromosikan pemahaman-pemahaman yang lebih baik tentang Islam dan meluruskan anggapan-anggapan keliru tentang Nabi Muhammad di mata orang Kristen dan Amerika. 

Selain itu pandangan dan gagasan Craig juga menarik dalam konteks diskursus antara Islam dan Kristen. Baginya kesediaan untuk memahami ajaran, keyakinan dan kebenaran agama lain menjadi pintu utama yang perlu dimasuki oleh setiap orang yang menginginkan hubungan lebih baik antara komunitas Islam dan Kristen.

Islam dan Nabi Muhammad di Mata Orang Kristen (dok. pri).
Islam dan Nabi Muhammad di Mata Orang Kristen (dok. pri).
Seperti kebanyakan orang, Craig meyakini semua agama menuntun pada kebaikan. Melalui agama manusia bisa belajar menghargai kehidupan dengan segala realitasnya. Akan tetapi ketika setiap penganut agama saling berhadapan untuk mengklaim bahwa ajaran agamanya yang paling benar, seringkali peristiwa-peristiwa menyedihkan terjadi. 

Oleh karena itu, diskusi dan dialog yang benar-benar terbuka perlu dihadirkan untuk menggali universalitas yang menyatukan. Craig memaparkan bagaimana kemiripan pemikiran Nabi Muhammad dan gagasan George Washington tentang kesetaraan, serta relasi kuat antara ajaran Nabi Muhammad dan Yesus tentang kemanusiaan.

Orang-orang fanatik bisa dijumpai di setiap agama sehingga menurut Craig masalah utamanya bukan pada isi ajaran agama-agama, tapi pada kesadaran manusia bahwa kehidupan ini membutuhkan cinta.

Cinta akan menuntun pada kerendahan hati yang mampu mengatasi kesombongan. Craig membuktikannya ketika mampu berdamai dengan diri sendiri untuk mengatasi persepsi kelirut tentang Islam yang dulu pernah melingkupinya. 

Craig meyakini cinta akan membantu manusia meraih spiritualitas terbaik untuk mencapai Tuhan. Cinta seperti yang diajarkan Nabi Muhammad akan mampu menghentikan radikalisme sekaligus menciptakan kedamaian.

Baca juga: Tradisi Mematikan Toa Masjid Saat Sahur

Craig mendorong agar umat Islam dan Kristen sama-sama membangun mimpi tentang kedamaian. Orang-orang Kristen perlu segera melepaskan diri dari jerat Islamofobia yang penuh prasangka sesat tentang Islam. Orang-orang Kristen harus membuang kesombongan dan mulai memahami dari dalam bagaimana Islam merahmati dunia.

sumber: dokpri
sumber: dokpri
Di sisi lain, Craig menekankan pentingnya umat muslim untuk memusatkan perhatian pada realitas kehidupan yang plural. Sudah seharusnya orang-orang Islam tidak memandang agama lain sebagai penghalang.

Banyaknya kelompok-kelompok antagonis yang menempatkan Kristen sebagai musuh Islam mengindikasikan perlunya pembaruan pemikiran Islam dengan mengingat kembali pesan Nabi Muhammad dan meneladani sikap serta perbuatannya.

Kritik Craig pada komunitas Islam dan Kristen tersebut barangkali mengajak kita untuk berani merenungkan dan mengevaluasi secara jujur kehidupan beragama kita. Sejauh mana kita telah beragama secara sehat? Ataukah diam-diam banyak di antara kita telah mengkhianati ajaran agama?

Lebih dari itu pandangan dan gagasannya merupakan tanda perhatian sekaligus harapannya yang besar pada masa depan Islam dan Kristen. Dunia akan semakin baik jika Islam dan Kristen bisa bekerja sama serta bersahabat secara lebih erat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun