Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Batik Music Festival, Mantra-mantra Cinta Yovie Widianto Menyihir Prambanan

7 Oktober 2019   09:05 Diperbarui: 8 Oktober 2019   18:00 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik Music Festival di Candi Prambanan pada Sabtu, 5 Oktober 2019 (dok. pri).

Pertunjukkan belum juga dimulai. Sedikit rasa bosan menyergap. Untungnya Candi Prambanan yang berpendar terkena sorot lampu menampilkan kesan magisnya. Candi ini menjadi latar panggung Yovie and His Friends.

Tempat dan setting Batik Music Festical bisa dikatakan sama dengan Prambanan Jazz sehingga saya pun merasa sedikit deja vu. Termasuk makanan dan minuman di dalam area pertunjukkan yang menurut saya harganya terlalu mahal. 

Larangan membawa makanan dan minuman dari luar, termasuk tumbler berisi air minum, menjadi catatan tersendiri untuk gelaran acara yang didukung oleh sederet BUMN. Ini memang aturan "standar" konser musik. Akan tetapi penonton mau tidak mau membeli makanan dan minuman dengan wadah-wadah plastik, kertas, serta styrofoam. Artinya sampah-sampah terpaksa dihasilkan. Di sini kampanye diet plastik yang digalakkan BUMN diperlihatkan secara kurang konsisten.

Mantra Cinta

Pukul 19.20 pertunjukkan Batik Music Festival akhirnya dimulai. Diawali dengan tari-tarian oleh sejumlah penari yang membentangkan kain batik. Gerak dan laku mereka tampak selaras dengan iringan musik tradisional yang disambung dengan iringan khas Yovie and His Friends.

Tak lama kemudian panggung menggelap dan musik mengalun pelan. Namun segera mengalun lagi overture yang menghentak. 

Bentangan kain pun terbuka hampir bersamaan dengan tembakan cahaya yang menghujani panggung dengan nyala aneka warna. Di atas panggung Yovie Widianto sudah duduk menghadap pianonya ditemani para pemain musik pengiring layaknya full bigband. Kehadiran mereka semua segera menuai tepuk tangan dan antusiasme penonton. 

Menanti Yovie and His Friends (dok. pri)
Menanti Yovie and His Friends (dok. pri)

Nuansa magis Prambanan (dok. pri)
Nuansa magis Prambanan (dok. pri)
Langsung saja 5Romeo membuka dengan Ada Cinta. Karya lawas Yovie yang dulu dipopulerkan oleh grup Bening tersebut dibawakan oleh 5Romeo dengan tempo lebih rancak. 

Selepas Ada Cinta, sejumlah hit lainnya terus dimainkan dengan sepenuh hati oleh Yovie dan teman-teman. Sepanjang itu pula mantra-mantra cinta seolah menguar ke udara bersama lantunan satu demi satu tembang. Sihirnya segera merasuki penonton, terutama mereka yang "bucin".

Suguhan Yovie and His Friends malam itu cukup berwarna. Lagu-lagu yang dimainkan lumayan mewakili setiap variasi tema cinta. Paling menyenangkan dari pertunjukkan Yovie and His Friends adalah kejutan-kejutan aransemennya. Pada beberapa lagu sentuhan aransemen baru sukses menancap sekaligus menyediakan ruang interpretasi baru karena dibawakan bukan oleh penyanyi aslinya.

Misalnya lagu Suratku yang identik dengan Hedi Yunus kali ini dibawakan oleh Arsy Widianto. Putra Yovie Widianto itu mengganti bagian akhir Suratku menjadi lebih menggelitik di telinga ABG era media sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun